Kompas TV internasional kompas dunia

Riset Bloomberg: Indonesia Butuh 10 Tahun Lebih untuk Atasi Pandemi Covid-19

Kompas.tv - 7 Februari 2021, 20:28 WIB
riset-bloomberg-indonesia-butuh-10-tahun-lebih-untuk-atasi-pandemi-covid-19
Berdasarkan riset Bloomberg, Indonesia diperkirakan akan menghabiskan waktu 10 tahun, bahkan lebih, untuk mengatasi pandemi Covid-19. (Sumber: Strait Times)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia diperkirakan akan menghabiskan waktu 10 tahun, bahkan lebih, untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Perkiraan itu dikeluarkan Bloomberg Vaccine Tracker berdasarkan vaksinasi yang mampu dilakukan Indonesia per harinya.

Berdasarkan data Bloomberg Vaccine Tracker yang dikutip Strait Times, Sabtu (6/2/2021), perkiraan kemampuan vaksinasi yang dapat dilakukan Indonesia per harinya yakni 60.443 dosis.

Hal itu dengan asumsi yang terinfeksi Covid-19 sebesar 1.134.854 orang, dan dengan angka kematian 31.202 orang.

Dengan asumsi tersebut, maka waktu vaksinasi yang dapat diselesaikan Indonesia adalah lebih dari 10 tahun.

Sama dengan Indonesia, terdapat negara lain yang diasumsikan dapat menyelesaikan waktu vaksinasi dengan minimal waktu 10 tahun. Yakni India dengan asumsi vaksinasi 299.082 dosis per hari dan Rusia dengan asumsi vaksinasi 40.000 dosis per hari.

Baca Juga: Siap-Siap Vaksin untuk Masyarakat Umum Ditargetkan Mulai April 2021

Negara lain yang diasumsikan dapat menyelesaikan pandemi Covid-19 dengan waktu vaksinasi yang jauh lebih cepat adalah, Israel (2 bulan) dengan asumsi vaksinasi 135.778 dosis per hari, Uni Emirat Arab (2 bulan) dengan asumsi vaksinasi 140.103 dosis per hari, Inggris (6 bulan) 438.421 dosis per hari, dan Amerika Serikat (11 bulan) dengan asumsi vaksinasi 1.339.525 dosis per hari.

Sementara negara lainnya, Perancis (3,8 tahun) dengan asumsi vaksinasi 68.066 dosis per hari, Brazil (3,9 tahun) dengan asumsi 218.694 dosis per hari, dan China dengan asumsi 1.025.000 dosis per hari.

Sehingga secara global, dunia butuh 7 tahun untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 dengan rata-rata vaksinasi 4.540.345 dosis per hari.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari pemerintah mengenai hasil riset Bloomberg ini. KompasTV masih berusaha melengkapinya dengan tanggapan dari pemerintah.

Presiden Jokowi Targetkan Vaksinasi Selesai 1 Tahun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di beberapa kali kesempatan menyampaikan target untuk menyelesaikan vaksinasi dalam waktu satu tahun.

Target ini berdasarkan perhitungan yang telah dilakukannya. Menurut Jokowi, Indonesia memiliki 30.000 vaksinator di 10.000 puskesmas dan 3.000 rumah sakit.

Paling tidak satu juta orang bisa divaksin dalam satu hari.

Baca Juga: Dukung Vaksinasi Covid-19 Mandiri, Jusuf Kalla: Bisa Percepat Target Pemerintah

"Ini kenapa, seperti yang sudah saya bilang, tidak sampai setahun vaksinasi ini sudah bisa kita selesaikan. Karena angka-angkanya saya hitung, kita bisa," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam 11th Kompas 100CEO Forum 2021 yang digelar secara virtual, Kamis (21/1/2021).

Selain, Presiden Jokowi pun sedang mempertimbangkan adanya vaksinasi Covid-19 secara mandiri.

Alasannya, "Karena kita perlu mempercepat, perlu sebanyak-banyaknya. Apalagi biayanya ditanggung oleh perusahaan sendiri. Kenapa tidak."

Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan vaksinasi Covid-19 akan selesai dalam jangka waktu 15 bulan. Ini pun tergantung pada pasokan vaksin yang dipesan pemerintah.

Hal itu dikatakan Budi Gunadi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (12/1/2021) lalu.

Baca Juga: BPOM Izinkan Vaksin Sinovac Disuntikkan pada Lansia Usia 60 Tahun ke Atas, Ini Syaratnya

Saat ini pemerintah telah memiliki kontrak pembelian sekitar 270 juta dari kebutuhan sebesar 426 juta dosis vaksin Covid-19.

Jika kontrak dengan Pfizer-BioNtech bisa difinalisasi, maka akan terdapat tambahan sekitar 329 juta dosis.

Kemudian, pemerintah juga sedang mengupayakan vaksin gratis dari Covax/Gavi, suatu wadah kerja sama multilateral untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

Jika tidak dapat gratis, maka Indonesia akan membeli vaksin Covax/Gavi sebanyak 54 juta, dan terdapat opsi 108 juta dosis vaksin.

"Sehingga total yang kontrak dan juga opsi adalah 666 juta," kata Budi Gunadi.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x