ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan marah besar terhadap gerakan LGBT yang ditudingnya mendalangi demonstrasi mahasiswa.
Mahasiswa Universitas Bogazici melakukan demonstrasi sejak pekan lalu terkait penunjukkan Profesor Melih Bulu sebagai rektor.
Penunjukkan itu diyakini karena Bulu memiliki kedekatan dengan partai Erdogan yang saat ini tengah berkuasa di Turki, Partai Keadilan dan Pembangunan (AK).
Baca Juga: Viral Putranya Hina Kepala Medis Inggris di TikTok, Ibu Ini Marah dan Menyita Playstasionnya
Demonstrasi ini semakin kental didalangi oleh gerakan LGBT, setrelah empat mahasiswa ditangkap di Istanbul, Sabtu (30/1/2021) karena mengkombinasikan simbol LGBT dengan gambar Kabah, yang suci bagi umat Islam.
Total ada 159 orang ditangkap, Senin (1/2/2021), meski 100 orang diantaranya kemudian dibebaskan keesokan harinya.
“Kita akan membawa para pemuda ke masa depan, tidak sebagai pemuda LGBT, tetapi sebagai pemuda yang muncul dari masa lalu negara kita yang mulia,” ujarnya pada video kepada anggota Partai AK seperti dikutip dari BBC.
Baca Juga: Dianggap Hina Wanita, Ketua Komite Peyelenggara Olimpiade Tokyo Diminta Mundur
“Kalian bukan pemuda LGBT, bukan pemuda yang melakukan aksi kekerasan. Sebaliknya, kalian yang akan memperbaiki hati yang rusak,” tambahnya.
LGBT sediri merupakan komunitas yang legal di Turki, tetapi oposisi terhadap mereka terus membesar sejak 2019.
Pada Juli lalu, Erdogan bahkan menuduh aktivis LGBT tela merongrong nilai-nilai nasional dan spiritual Turki, serta meracuni kaum muda.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.