Saat ditanya apakah Belgia telah menerima informasi dari Pfizer tentang keterlambatan pengiriman vaksin, juru bicara kebijakan kesehatan Komisi Uni Eropa Stefan de Keersmaecker mengatakan, seluruh pertanyaan tenatang produksi dan kapasitas produksi seharusnya langsung ditujukan ke perusahaan farmasi tersebut.
“Komisi Uni Eropa siap mendukung dan memfasilitasi kontak antara perusahaan dan negara anggota kapanpun dibutuhkan,” ujarnya.
Baca Juga: Polemik Vaksin Covid-19: Senjangnya Ketersediaan Vaksin Antara Negara Kaya dan Negara Miskin
Lebih lanjut De Keersmaecker menyatakan, pengiriman dibuat berdasarkan pesanan pembelian dan kontrak spesifik yang disepakati antara negara anggota dan perusahaan.
“Kekhususan pengaturan ini dijelaskan dalam pesanan pembelian atau kontrak,” katanya.
Komisi Uni Eropa telah mengamankan 600 juta dosis ekstra vaksin Pfizer yang diproduksi bersama mitra Pfizer, perusahaan farmasi asal Jerman BioNTech.
Pihak berwenang Norwegia juga menyatakan pada Jumat bahwa mereka telah menerima informasi pengurangan ini dari Pfizer yang akan dimulai pekan depan saat Pfizer meningkatkan target produksi tahunan dari produksi sekarang yang mencapai 1,3 milyar dosis.
“Kami telah memprediksi, sebanyak 43.875 dosis vaksin Pfizer akan kami terima pada minggu ketiga. Sekarang tampaknya kami telah menerima 36.075 dosis,” ujar Geir Bukholm, direktur Institus Kesehatan Masyarakat Norwegia bagian pengendalian infeksi.
“Stok yang kami punya sekarang akan dapat mengompensasi pengurangan dosis pada pengiriman yang direncanakan dalam beberapa pekan ke depan, jika memang diperlukan,” katanya lagi.
Baca Juga: Jerman dan Denmark Pertimbangkan Untuk Menunda Pemberian Dosis Kedua Vaksin Covid-19
Di Finlandia, pengurangan dosis vaksin disebut akan menyebabkan masalah pengiriman domestik pada akhir Januari hingga awal Februari.
“Kami memperkirakan, ini akan berarti bahwa ke depan, kami dapat memvaksinasi lebih sedikit orang dari yang semula kami rencanakan,” ujar Henrik Ullum, kepala Institut Serum Statens, badan pemerintah yang memetakan penyebaran Covid-19 di Denmark.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.