WASHINGTON, KOMPAS.TV – Dicari: Mata-mata dari seluruh latar belakang dan lapisan masyarakat.
Iklan ini bisa ditemukan dalam cia.gov, situs baru yang diluncurkan badan intelijen Amerika Serikat (AS) CIA pada Senin (4/1/2021). Lewat situs rekruitmennya, CIA bertujuan mencari para kandidat papan atas yang akan memberi pengalaman hidup lebih luas pada badan intelijen utama AS tersebut.
Hari-hari di mana para mata-mata AS adalah para pemuda kulit putih lulusan sekolah Ivy League – asosiasi 8 universitas bergengsi di AS – tinggal masa lalu. Kini, posisi direktur CIA dijabat oleh seorang perempuan dan sosok perempuan pulalah yang mengepalai seluruh 5 cabang CIA, termasuk direktorat ilmu pengetahuan dan teknologi, operasi dan inovasi digital.
Namun, kendati telah melakukan langkah diversifikasi selama bertahun-tahun, badan-badan intelijen AS masih tertinggal dalam hal perwakilan minoritas dalam angkatan kerjanya. Dengan ribuan lamaran kerja saban tahunnya, CIA ingin melakukan lebih untuk memastikan angkatan kerjanya merefleksikan demografi nasional AS.
Baca Juga: Komisi I DPR: Orang Asing yang Kunjungi Markas FPI Pegawai Badan Intelijen Jerman
Dalam situs yang diperbarui tersebut, terdapat tautan untuk menjelajahi informasi tentang pekerjaan di dalam CIA, lengkap dengan gaji awal dan persyaratan, bidang pekerjaan, dan proses lamaran yang efektif.
“Kami sudah melangkah jauh sejak saya melamar dengan mengirimkan surat sederhana bertuliskan ‘CIA, Washington, DC,” kenang Direktur CIA Gina Haspel, yang bergabung dengan badan intelijen AS itu di tahun 1985 silam.
Dalam pernyataannya, ia berharap situs baru CIA mampu menggugah ketertarikan para warga AS yang berbakat dan memberi mereka sepenggal rasa tentang lingkungan dinamis yang akan menyambut mereka di CIA.
Sejak menjabat sebagai direktur perempuan pertama pada Mei 2018, Haspel menjadikan proses rekruitmen sebagai prioritas.
Sejak itu pula, CIA mulai mengiklankan proses rekruitmennya melalui layanan streaming, peluncuran akun Instagram dan ‘situs bawang’ daring, sebuah fitur yang mampu membuat penyedia layanan dan orang yang mengakses informasi melaluinya, menjadi sulit dilacak.
Baca Juga: PM Netanyahu Harapkan Kedatangan Agen Spionase Pollard ke Israel Segera
Tahun lalu, seperti dikutip dari Associated Press, CIA menunjuk salah satu pemimpinnya dari perwakilan minoritas Hispanik, Ilka Rodriguez-Diaz, seorang veteran CIA lebih dari tiga dekade. Ia pertama kali bergabung dalam CIA setelah menghadiri bursa kerja CIA di New Jersey.
“Sebelumnya, (bekerja di) CIA tidak pernah terlintas dalam benak saya,” tulis Diaz dalam kolom opini di The Miami Herald setelah mendapatkan pekerjaan tersebut di bulan Oktober.
“Saya pikir saya tidak cocok dengan profil yang mereka cari. Lagipula, mata-mata yang saya lihat di TV semuanya adalah pemuda-pemuda Anglo-Saxon lulusan sekolah Ivy League, bukan orang Latin dari New Jersey seperti saya. Tapi, saya tetap meminta pendapat pada guru kehidupan saya, ibu saya. Dia bilang, 'Tak ada salahnya kalau kamu coba. Toh kamu tidak akan kehilangan apa-apa.' Jadi, saya pun pergi ke bursa kerja CIA. Sisanya, seperti mereka bilang, adalah sejarah.”
Pada lebih dari selusin badan mata-mata AS, termasuk CIA, 61% profesional intelijen dalam tahun fiskal 2019 terdiri dari laki-laki, sementara 39% merupakan perempuan, menurut laporan demografi tahunan yang dikompilasi oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional.
Baca Juga: Drone Mata-Mata China Ditemukan di Laut Indonesia, Ternyata Ini yang Ketiga Kalinya
Dalam tahun fiskal 2019, komunitas intelijen menyaksikan peningkatan bertahap dalam jumlah profesional minoritas sebesar 26,5%, naik dari sebelumya 26,2%. Namun, jumlah itu masih lebih rendah dari 37% dalam angkatan kerja federal secara keseluruhan dan 37,4% dalam agkatan kerja sipil.
Kelompok etnis atau minoritas terbesar dalam badan-badan intelijen, termasuk CIA, adalah kelompok kulit hitam atau Afrika-Amerika pada 12%, disusul kelompok Hispanik di angka 7% dan Asia pada 4%. Penyandang disabilitas mewakili 11,5% dari angkatan kerja pada seluruh badan intelijen AS, naik 1 poin dari setahun sebelumnya.
Baca Juga: Pemerintah Tolak Permintaan AS, untuk Fasilitasi Operasi Pesawat Mata-Mata P-8 Poseidon di Indonesia
“Bahkan dengan segala tantangan yang kita hadapi di tahun 2020, tahun itu merupakan tahun rekruitmen gemilang bagi CIA. Kelas kita yang akan datang merupakan kelas terbesar ketiga dalam 1 dekade terakhir dan mewakili bakat-bakal paling beragam, termasuk para penyandang disabilitas, sejak tahun 2010,” pungkas juru bicara CIA Nicole de Haay.
Jadi, bagaimana? Apa Anda tertarik bergabung menjadi mata-mata CIA? Silakan meluncur ke situs mereka untuk melamar!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.