Dia menegaskan ini merupakan salah satu kesuksesan politik besar, yang tak akan mampu dicapai tanpa bantuan militer.
“Azerbaijan mampu mencapai apa yang diinginkannya di arena politik setelah meraih kemenangan gemilang di medan perang,” katanya.
Kesuksesan ini disambut gempita oleh rakyat Azerbaijan di Ibu Kota Baku, dengan merayakan pengambilalihan Aghdam dengan mengibarkan bendera negara.
Baca Juga: Ada Produsen Kandidat Vaksin Corona Klaim Manjur 94.5 Persen
Meski begitu, jelas hal ini menjadi sesuatu yang pahit bagi masyarakat Armenia, yang kemudian melakukan unjuk rasa besar-besaran di Ibu Kota Yerevan.
Pertempuran di Nagorno-Karabakh antara tentara Azerbaijan dan Armenia terjadi sejak 27 September lalu.
Pertempuran itu membuat ribuan orang tewas. Gencatan senjata sempat dua kali terjadi, namun pertempuran kembali terjadi.
Baca Juga: Kesal dengan Sikap Trump, Biden Akhirnya Lontarkan Hinaan
Tetapi setelah gencatan senjata terakhir, kedua pihak tidak lagi melanjutkan pertempuran.
Nagorno-Karabakh menjadi wilayah sengketa kedua negara setelah terpisah dari Uni Sovyet.
Meski berada di wilayah Azerbaijan, mayoritas etnis Armenia yang menduduki Nagorno-Karabakh.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.