"Berbagai negara sedang menjalankan perang informasi melawan vaksin Rusia," ujar Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) yang mendukung vaksin tersebut, dalam sebuah pernyataan. Dilansir Reuters, Jumat (21/8/2020).
"Data vaksin akan diterbitkan dalam jurnal akademik akhir bulan ini," imbuhnya.
Dmitriev menjelaskan uji coba awal akan diberikan kepada orang-orang dalam kelompok resiko tinggi, seperti petugas kesehatan di samping uji coba tahap akhir, mulai Oktober mendatang.
Ia mengatakan proses tersebut akan dilakukan secara sukarela dan peserta akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
Baca Juga: Pengakuan Pengemudi Ojol Disuntik Vaksin Corona Buatan Sinovac: Ngantuk, Lapar, dan Suhu Tubuh Naik
Dmitriev menjelaskan saat ini pihaknya telah menerima permintaan hingga satu miliar dosis vaksin dari seluruh dunia dan Rusia memiliki kapasitas untuk memproduksi 500 juta dosis per tahun melalui kemitraan manufaktur.
Ia menambahkan beberapa negara telah mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam uji coba tahap akhir vaksin Sputnik V. Seperti Uni Emirat Arab, India, Brasil, Arab Saudi, dan Filipina.
Sputnik V telah menerima persetujuan dari regulator domestik, yang membuat Presiden Vladimir Putin dan pejabat lainnya menyebut Rusia sebagai negara pertama yang mematenkan vaksin Covid-19.
Baca Juga: KSAD Jenderal Andika Perkasa Sebut TNI Punya Vaksin Corona, Erick Thohir: Dapat Digabungkan
Peneliti Rusia mengatakan bahwa uji coba awal menunjukkan vaksin tersebut memunculkan respons kekebalan yang signifikan, tetapi berapa lama perlindungan akan bertahan masih belum jelas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.