KOMPAS.TV - Pada masa pertumbuhan si kecil, Ayah dan Bunda mungkin sudah tidak asing lagi saat mendengar kata stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak yang ditandai kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Pasalnya, hingga saat ini stunting masih menjadi isu prioritas pemerintah untuk dituntaskan. Namun, masih banyak masyarakat yang hidup di bawah bayang-bayang mitos seputar stunting.
Salah satu mitos yang sering didengar adalah anak stunting dikarenakan faktor keturunan dari orang tua mereka. Apakah benar stunting terjadi karena faktor genetik?
Mitos atau Fakta: Stunting Terjadi karena Faktor Genetik?
Tidak sedikit orang yang mengira anak stunting disebabkan faktor genetik dari orang tua dengan perawakan pendek. Faktanya, faktor genetik bukan penyebab dari stunting.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, anak dengan genetik pendek dari orang tua tidaklah sama dengan stunting.
Anak dengan postur tubuh pendek pendek sebenarnya belum tentu mengalami gagal tumbuh seperti yang dialami anak stunting.
Di sisi lain, pakar kesehatan masyarakat Universitas Indonesia Prof. dr. Endang L Achad mengatakan, stunting bukan hanya soal tubuh pendek.
Anak yang mengalami stunting tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan, melainkan juga terhambatnya perkembangan organ tubuh seperti otak, jantung, ginjal, dan lain-lain.
Artinya, di kemudian hari, anak yang stunting akan memiliki kemampuan berpikir di bawah rata-rata anak seusianya, sementara anak yang memang pendek secara genetik tidak akan mengalaminya.
Lalu, jika stunting terjadi bukan karena keturunan dari orang tua, apa saja faktor penyebab anak menjadi stunting?
Faktor yang Menyebabkan Stunting pada Anak
1. Kurangnya asupan gizi seimbang
Salah satu faktor utama penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi yang dikonsumsi anak bahkan sejak dalam kandungan.
Ibu hamil yang tidak mengonsumsi makanan bergizi, rendah asupan vitamin dan mineral, dan kurang sumber protein hewani lebih berpotensi melahirkan anak stunting.
Dengan kata lain, mencegah stunting harus dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupan anak, tidak hanya setelah lahir.
2. Infeksi berulang
Mengonsumsi makanan dan minuman bergizi saja tidak cukup untuk mencegah stunting. Bahkan, anak yang sudah mendapatkan gizi cukup masih bisa berpotensi terkena stunting jika mengalami infeksi berulang kali.
Beberapa penyakit seperti diare, infeksi saluran pernafasan atas, dan cacingan bisa menyebabkan stunting karena gangguan gizi kronik.
3. Buruknya sanitasi
Faktor lain yang dapat menyebabkan stunting adalah buruknya sanitasi dan akses air bersih. Sanitasi yang buruk akan membawa berbagai bakteri dan kuman yang menyebabkan berbagai penyakit.
Terlebih, bila anak tidak dibiasakan gaya hidup sehat dan bersih sejak dini. Akibatnya, anak akan terkena infeksi berulang yang berujung pada stunting.
4. Lingkungan sosial yang tidak sehat
Tidak hanya dari dalam diri dan keluarga, lingkungan sosial ternyata dapat menyebabkan stunting. Remaja yang terpapar pergaulan bebas tanpa pengawasan orang tua tak jarang mengalami kehamilan usia dini.
Kehamilan pada remaja sering berdampak pada kurangnya pemenuhan gizi ibu dan anak sejak dalam kandungan. Selain itu, pola asuh orang tua yang kurang peduli dengan gizi juga bisa menyebabkan stunting.
5. Kemiskinan
Faktor lain yang dapat menyebabkan stunting adalah kemiskinan yang membuat daya beli masyarakat menjadi rendah. Karena faktor ekonomi tersebut, sejumlah orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi anak sehari-hari.
Bagi orang tua yang tidak mampu membeli daging atau susu dengan harga tinggi dapat mencoba alternatif makanan berprotein harga terjangkau, seperti telur, ikan, kacang kedelai, tahu, dan tempe.
Nah, dengan demikian Anda sudah mengetahui bahwa stunting bukan disebabkan faktor keturunan. Anak yang terkena stunting disebabkan oleh banyak faktor dan kita sebagai orang tua patut mewaspadainya.
Jadi tetap berikan nutrisi terbaik, pengasuhan, dan menjaga kesehatan lingkungan agar anak terhindar dari stunting, ya!
———
Sumber:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.