JAKARTA, KOMPAS.TV - Modus penipuan dengan lowongan kerja (loker) palsu sedang marak terjadi. Di antaranya pelaku mengambil keuntungan dengan phising hingga meminta sejumlah uang.
Terpaksa, para jobseekers tidak hanya perlu memperhatikan kualifikasi namun juga memastikan bahwa lowongan pekerjaan itu bukan penipuan.
Maraknya informasi lowongan kerja palsu memiliki ciri yang paling umum adalah dengan modus meminta uang sebagai biaya perjalanan.
Jika menemui hal seperti itu, abaikan dan segera blokir kontak yang menghubungi Anda.
Ada beberapa ciri-ciri lowongan kerja palsu lain, agar tidak menimpa Anda dan teman terdekat, perhatikan uraiannya berikut.
Baca Juga: Cara Dapatkan Lowongan Kerja di LinkedIn
1. Informasi Sumber Tidak Valid
Pastikan sumber informasi lowongan kerja dari akun atau website terpercaya. Seringkali beredar informasi loker dari perusahaan BUMN dengan sederet posisi yang dicari.
Sebelum terburu-buru melamar, tidak ada salahnya untuk cek akun resmi perusahaan BUMN tersebut yang sudah memiliki centang biru.
Bisa juga dengan cek website resmi yang biasanya memuat lowongan kerja jika memang tengah membuka.
2. Menggunakan Email Tidak Resmi
Setiap perusahaan khususnya kementerian, BUMN, dan badan usaha lain memiliki email dengan domain resmi.
Apabila menjumpai panggilan interview atau lowongan kerja dengan domain pengirim menggunakan yahoo.id atau gmail.com, maka bisa jadi itu merupakan penipuan.
Pastikan dengan cek kontak perusahaan yang Anda lamar di website dan sosial media resmi.
Sumber : Kompas TV/Berbagai Sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.