SOLO, KOMPAS.TV - Banyak peristiwa penting terjadi pada tanggal 23 Juli. Peristiwa penting itu terjadi baik di dalam negeri maupun luar negeri yang masuk dalam catatan sejarah dan bisa kita ketahui untuk menambah ingatan kita.
Berikut ini Kompas TV rangkuman dari berbagai sumber terkait 5 peristiwa penting pada 23 Juli:
Baca Juga: 5 Peristiwa Penting 22 Juli: Dari Perang Salib hingga Jokowi-JK Menang Pilpres
1. Italia Larang Bahasa Asing Digunakan di Dalam Negeri
Pada 23 Juli 1929, pemerintah Italia melarang penggunaan bahasa asing di dalam negeri.
Kebijakan itu diambil karena pemerintah Italia menganut fasisme.
Sebagaimana diketahui, dqalam ideologi fasis, kebinekaan dilarang dan perintah dari pemimpin harus ditaati tanpa pengecualian.
2. Jerman Buka Tempat Penampungan Orang Yahudi
Pada tanggal 23 Juli 1942, Jerman mulai membuka penampungan di Treblinka, Polandia untuk menampung orang-orang Yahudi.
Saat difungsikan hingga Oktober 1943, sekitar 700.000 hingga 900.000 orang Yahudi di penampungan tersebut dibunuh menggunakan gas beracun
Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 21 Juli: Belanda Kembali Invasi Indonesia Lewat Agresi Militer I
3. Dipimpin Gamal Abdul Nasser, Kudeta terjadi di Mesir
Tanggal 23 Juli 1952, Gamal Abdul Nasser memimpin sebuah kudeta militer di Mesir demi menggulingkan pemerintahan Raja Farouk I.
Raja Farouk I lantas menghabiskan sisa hidup di pengasingannya di Monako hingga akhir hayatnya.
4. Pertama Kali Hari Anak Nasional Dirayakan
Hari Anak Nasional pertama kali dirayakan pada 23 Juli 1985. Tanggal ini dipilih karena mengacu pada disahkannya UU Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. Pada penetapan ini, disetujui pula sistem orang tua angkat bagi anak-anak yang tidak mampu.
Untuk mendukung Hari Anak Nasional, Presiden Soeharto pun secara resmi menerbitkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 44/1984.
Sebelum ditetapkan pada 23 Juli, peringatan Hari Anak Nasional sempat mengalami beberapa perubahan.
Dikutip dari Kompas.com, Hari Anak Nasional awalnya diperingati pada 6 Juni yang disebut dengan Hari Kanak-Kanak.
Kemudian, Dewan Pimpinan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) memutuskan untuk mencabut Hari Kanak-Kanak Indonesia, dan menggantinya dengan Pekan Kanak-Kanak Nasional Indonesia.
Tanggal Hari Anak Nasional pun berubah lagi.
Diganti menjadi 17 Juni dan diselenggarakan sejak 1951. Namun, beberapa pihak mempertanyakan alasan ditetapkannya 17 Juni sebagai Hari Anak.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Daoed Joesoef, merekomendasikan digantinya Hari Anak-Anak Nasional dari 17 Juni menjadi 3 Juli, hari berdirinya Taman Indria sekaligus Hari Taman Siswa.
Di sisi lain, DPP GOPTKI (Gabungan Organisasi Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak Indonesia) mengusulkan untuk mengganti peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli.
Tanggal tersebut disepakati dan setahun kemudian, 23 Juli 1985, Hari Anak Nasional resmi dirayakan dan tidak berubah lagi hingga saat ini.
Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 18 Juli: Lahirnya Nelson Mandela hingga Berdirinya Intel
5. Megawati Soekarnoputri Dilantik sebagai Presiden
Tanggal 23 Juli 2001, Megawati Soekarnoputri dilantik sebagai presiden Indonesia menggantikan Abdurrahman Wahid.
Sebelumnya, Megawati adalah wakil presiden di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.
Megawati menggantikan Abdurrahaman Wahid yang terpaksa harus melepas jabatannya setelah MPR secara resmi memakzulkannya.
Baca Juga: 5 Peristiwa Penting 16 Juli: Saddam Hussein Jadi Presiden Irak
Sumber : Kompas TV/berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.