Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPASTV - Beralihnya penonton Indonesia dari sinetron lokal ke drama Korea dianggap artis Nafa Urbach karena kondisi dan kualitas sinetron yang menurun.
Sebagian dari masyarakat kini tidak menyaksikan sinetron asli Indonesia. Mereka lebih menyukai menonton drama Korea. Nafa Urbach menyimpulkan sinetron dalam negeri bisa saja ditinggalkan bila tidak ada inovasi.
Dalam wawancara eksklusif untuk KompasTV, Nafa Urbach akui sinetron Indonesia bisa ditinggalkan penonton bila tak membuat sebuah gebrakan.
Baca Juga: 8 Pelakor Cantik Drama Korea yang Bikin Penonton Emosi Tapi Sayang
"Ya, selesailah artisnya jadi enggak kerja nanti. Akhrinya PH (production house) enggak berani bayar artis besar, karena ya takut kalau sinetronnya enggak laku, kalau mereka bayar pemain baru enggak terlalu mahal-mahal amat. Tapi akhirnya mereka tidak akan melahirkan pemain-pemain yang berkualitas," papar Nafa Urbach.
Maka dari itu demamnya masyarakat terhadap drama Korea dan tontonan luar negeri seperti menjadi peringatan untuk sineas dalam negeri.
Baca Juga: 9 Fakta Menarik The World of The Married, Drama Korea Tentang Pelakor
"Jadi ini memang harus waktunya berinovasi untuk sineas Indonesia, penulis skenario Indonesia, ," ujarnya.
Nafa berharap para penulis skenario bisa lebih kreatif lagi dan mengangkat cerita kehidupan yang sesuai realita. Kritikan pedas Nafa memang kerap tertuju pada jalan cerita yang dibuat dan waktu syuting menjadi kendala bagi para sineas untuk menghasilkan sinetron yang apik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.