Bella Hadid Bersiap Tuntut Adidas, Tak Terima Iklannya Dikaitkan dengan Pembantaian Munich

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Bella Hadid dilaporkan bersiap menuntut Adidas usai didepak dari kampanye iklan sepatu yang terinspirasi dari Olimpiade 1972. Adidas menarik iklan yang menampilkan model keturunan Palestina itu usai diprotes Israel.

Menurut laporan TMZ, Minggu (21/7/2024), Bella Hadid telah menyiapkan tim kuasa hukum untuk menggugat Adidas. Hadid disebut menilai Adidas bertanggung jawab atas kampanye yang merusak citranya.

Baca Juga: Kisah Bella Hadid yang Tinggalkan Dunia Model demi Menetap Bersama sang Kekasih Koboi AS di Texas

Kampanye sepatu Adidas SL72 yang melibatkan Bella Hadid dikritik Israel yang mengaitkannya dengan peristiwa penyanderaan di Olimpiade Muenchen 1972. Penyanderaan ini dilakukan milisi Palestina dan menewaskan 11 atlet kontingen Olimpiade Israel, seorang polisi, dan lima milisi.

"Narasumber kami mengatakan dia (Bella Hadid) berang perusahaan tersebut mengeluarkan kampanye yang bisa mengasosiasikan siapa pun dengan tragedi seperti Pembantaian Muenchen di Olimpiade 1972, dengan kekerasan tidak sesuai dengan pandangan pribadi BH (Bella Hadid)," demikian laporan TMZ.

Adidas sendiri telah meminta maaf usai diprotes mengenai iklan sepatu SL72. Namun, Adidas tetap melanjutkan kampanye tersebut tanpa Hadid, menampilkan pesohor seperti Jule Kounde, Melissa Bon, dan Sabrina Lan.

Sebelumnya, Duta Besar Israel untuk Jerman Ron Prosor mengkritik Adidas karena menggunakan jasa Bella Hadid sebagai model sepatu SL72. Prosor menilai Hadid "anti-semit" dan tidak tepat membintangi iklan terkait Olimpiade 1972.

Bella Hadid dikenal vokal mengkritik pendudukan Israel di Palestina. Model berkebangsaan Amerika Serikat (AS) ini pun mengkritik operasi militer Israel di Jalur Gaza dan menyebutnya sebagai "genosida."

Bella Hadid pun diketahui terlibat sejumah demonstrasi pro-Palestina di tengah serangan Israel yang telah membunuh sekitar 40.000 orang di Gaza.

Baca Juga: Tanggapi Fatwa Hukum ICJ, Menlu Retno Desak PBB Akhiri Pendudukan Ilegal Israel di Palestina