“Muncul lah cepat sekali itu dalam beberapa hari jari-jarinya menghitam, terus merembet itu katanya yang namanya jaringan mati. Nah, itu memang katanya harus diambil tindakan. Akhirnya saya berusaha cari rumah sakit,” ucap Sukowati.
Sampai akhirnya, Dorman dilarikan ke Rumah Sakit Moh Ridwan Meuraksa, Pinang Ranti, Jakarta Timur pekan lalu. Lalu, kata Sukowati, dokter menyarankan agar kaki Dorman diamputasi.
“Ya sudah dirawat, tapi dirawat tiga hari dulu untuk perbaikan HB (Hemoglobin) nya segala macam. Hari Selasa keputusan untuk bisa dilakukan amputasi,” ucap Sukowati.
“Untuk dilakukan amputasi memang waktu masuk ke ruang operasi itu memang beliau sudah kurang saya seperti itu. Tapi memang sudah harus dilakukan,” lanjut Sukowati.
Setelah jalani amputasi, ternyata kondisi Dorman tak juga membaik. Pernapasan Dorman melemah.
“Akhirnya diambil keputusan untuk dipasang napas di sini, nah yang saya lihat setelah diambil di sini agak lemah. Tapi kan saya percaya bahwa dokter itu sudah melakukan yang terbaik kan, saya enggak ngerti ya kan ya,” ujar Sukowati.
Kata Sukowati, kondisi Dorman makin melemah, bahkan sempat kritis sekitar pukul 15.00 WIB. Sampai pada hari Selasa pukul 19.18 WIB, Dorman mengembuskan napas terakhirnya.
Baca Juga: Profil Aktor Almarhum Dorman Borisman, Spesialis Partner Film Horor Bersama Suzanna
“Tadi pagi-pagi (Selasa pagi) saya jaga dari pagi jam 07.00 saya datang. Terus ya sudah sudah enggak membukakan mata,” kata Sukowati.
“Saya ngajiin juga enggak respons. Akhirnya sekitar jam 15.00 WIB saya dipanggil diterangkan bahwa kata dokternya sudah diusahakan bermacam cara tapi sudah kritis. Ya sudah akhirnya saya dampingin sampai selesai sampai tidak ada, itu saja,” tutur Sukowati.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.