Baca Juga: Jadwal Rangkaian Acara Peringatan HUT ke-78 RI, ada Pagelaran Angklung Terbesar di Dunia
Lomba 17 Agustus yang dijamin lucu ini dilakukan secara berkelompok, masing-masing berjumlah lima hingga tujuh peserta.
Semua anggota kelompok duduk berbaris ke belakang. Kemudian, peserta paling depan akan menuangkan tepung ke piring yang dipegang oleh peserta di belakangnya.
Uniknya, peserta menuangkan tepung tanpa balik badan. Jadi, muka peserta tak luput dari guyuran tepung yang tumpah dari piring. Pemenangnya adalah kelompok yang berhasil menuangkan tepung paling banyak.
Ini termasuk lomba Agustusan yang kekinian dan sering viral dari tahun ke tahun. Merias wajah dengan mata tertutup biasanya diikuti oleh perempuan baik ibu-ibu maupun remaja.
Setiap kelompok terdiri dari dua orang. Satu orang sebagai perias dengan mata tertutup, sementara satu orang lainnya dirias. Adapun pemenangnya adalah kelompok dengan hasil riasan paling rapi.
Baca Juga: Diskon HUT ke-78 RI, Tambah Daya Listrik PLN Cuma Rp170.845, Ini Caranya
Esftafet air ini serupa dengan estafet tepung, yaitu dilakukan secara berkelompok. Masing-masing kelompok bisa berjumlah lima hingga tujuh peserta.
Semua anggota kelompok duduk berbaris ke belakang. Kemudian, peserta paling depan akan menuangkan air ke baskom yang dipegang oleh peserta di belakangnya.
Lomba ini tidak kalah seru dengan lainnya. Aturan mainnya, uang koin diletakkan dalam tumpukan tepung di sebuah tempat datar.
Peserta harus mencari uang koin dalam tepung menggunakan mulut. Namun, peserta harus hati-hati agar tepung tidak masuk mata dan hidung.
Ini merupakan lomba yang identik dengan perayaan 17 Agustus. Aturan mainnya, peserta harus berusaha memanjat batang pohon pinang atau pisang yang diberi oli.
Pada puncak batang pohon pinang tersebut, telah tersedia beragam hadiah menarik. Biasanya yang berhasil meraih bendera merah putih paling atas akan mendapat hadiah uang tunai sesuai dengan yang disediakan panitia.
Lomba Agustusan ini melibatkan dua orang peserta yang duduk di atas bambu atau batang pohon panjang.
Bambu atau batang pohon tersebut diletakkan di atas sungai atau kolam. Kedua peserta duduk saling berhadapan kemudian saling memukul satu menggunakan bantal, hingga salah satunya jatuh ke dalam air.
Lomba makan kerupuk selalu ada di setiap perayaan 17 Agustus. Meskipun sederhana, namun lomba ini sangat seru.
Setiap peserta harus makan kerupuk yang diikat pada sebuah tali, tanpa menggunakan tangan. Lomba ini bisa diikuti anak-anak maupun dewasa.
Sumber : Kompas.com, Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.