JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Dyandra Global Edutainment Febrina Sibuea menyebut Indonesia berpeluang menjadi pasar K-Pop terbesar di Asia. Hal tersebut disampaikan Febrina jelang konser girl group Korea Selatan, Red Velvet yang digelar Dyandra pada Sabtu (20/5/2023) akhir pekan ini.
Febrina menyebut saat ini penggemar K-Pop Indonesia masuk dalam tiga besar Asia setelah Jepang dan Thailand. Namun, menilik antusiasme masyarakat, ia menyebut terdapat kemungkinan pasar K-Pop Indonesia yang besar akan berkembang lebih jauh.
Terkait antusiasme penggemar K-Pop Indonesia, Febrina menyebut tiket Red Velvet yang dijual Dyandra langsung ludes pada hari penjualan.
Baca Juga: Konser Solo Pertama K-Pop aespa Bakal Guncang Indonesia Akhir Juni 2023
Ia pun menyebut kesediaan artis-artis K-Pop datang ke Indonesia belakangan ini tidak terlepas dari faktor penggemar. Sebelum Red Velvet, panggung musik Indonesia pada 2023 telah diguncang artis-artis Korea Selatan seperti ITZY, NCT Dream, hingga Blackpink.
"Faktor fans-nya akan sangat pengaruh sih. Khususnya untuk artis-artis Korea (Selatan), mereka sangat mendengar permintaan dari fans-nya,” kata Febrina dalam program “Business Talk” Kompas TV, Selasa (16/5/2023) malam WIB.
Febrina menuturkan, saat ini pihaknya sedang “dekat” dengan manajemen-manajemen artis K-Pop. Sehingga, Dyandra cenderung mengundang artis Korea Selatan ke Indonesia.
"Ke depannya kami tidak menutup kemungkinan akan membawa artis-artis non-K-Pop,” kata Febrina.
Lebih lanjut, Febrina menyebut gelaran konser-konser megah artis internasional bakal menimbulkan trickle-down effect bagi ekonomi kreatif atau pariwisata Indonesia. Konser-konser tersebut disebutnya bakal berpengaruh ke okupansi hotel, subsektor food and beverage, hingga penjualan merchandise.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menaparekraf) Sandiaga Uno menuturkan pentingnya konser musisi internasional untuk meningkatkan ekonomi kreatif Indonesia yang sempat dibatasi pandemi Covid-19.
Sandiaga menyebut perputaran uang dalam subsektor pertunjukan cenderung besar mengingat penikmat konser yang tak ragu menggelontorkan duit.
"Spending ini tentunya bukan hanya spending tiketnya, tapi ada akomodasi, makan/minum, transportasi, produk-produk merchandise yg akan melibatkan banyak sekali dunia usaha,” kata Sandiaga.
Hal tersebut disampaikan Sandiga jelang gelaran konser artis-artis internasional di Indonesia pada 2023 ini. Setelah konser Red Velvet pada 20 Mei mendatang, Indonesia akan kedatangan Coldplay yang konser di Jakarta pada 15 November.
Untuk itu, Sandiaga mengingatkan agar semua pihak menjaga kualitas pelayanan jelang konser-konser megah di Indonesia.
Menurutnya, mitigasi risiko harus dilakukan secara holistik agar musisi bereputasi internasional seperti Coldplay tidak pilih gelar konser di negara tetangga Indonesia seperti Singapura, yang mana pada akhirnya akan didatangi orang Indonesia juga.
"Ini yang melihat dunia, tidak boleh ada room of error,” kata Sandiaga.
Baca Juga: Tudingan Karyawan Soal Sikap Buruk Member Red Velvet ke Pramugari: Yeri, Joy, dan Irene Sangat Kasar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.