JAKARTA, KOMPAS.TV - Karbohidrat sering dianggap membikin gemuk, sehingga sering kali menjadi pantangan saat diet.
Padahal, karbohidrat seperti nasi, mi, kentang dan lainnya tetap aman dikonsumsi saat diet, namun tetap perlu mengatur porsi.
Hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis diet dr. Christopher Andrian. Ia menjelaskan bahwa diet bukan berarti tak makan.
"Nah, seringnya karbohidrat itu punya bad reputation di Indonesia. Karena orang Indonesia itu hampir 70 sampai 80 persen itu makanannya adalah karbohidrat," ujar Christopher, Kamis (15/9/2022), dikutip dari Antara.
Ia memaparkan, karbohidrat akan menjadi masalah jika dikonsumsi secara berlebihan.
Baca Juga: Butuh Kudapan tapi Sedang Diet? Ini 5 Buah yang Rendah Gula!
"Misal sarapan pakai nasi uduk pakai bakwan goreng, bihun goreng, kentang balado, itu hampir 80 persen isinya kan karbohidrat semua," sambungnya.
Tak hanya membuat berat badan naik, kebiasaan makan tersebut juga akan mengakibatkan kolesterol dan gula darah menjadi naik.
"Kalau itu diterusin, kolesterol bisa naik, gula juga naik. Sama kayak roti, kebiasaannya makan roti pakai selai. Itu kan karbo pakai karbo lagi. Jadi akan double triple karbo. Itu yang jadi masalah," ucap Christopher.
Terlebih bagi orang yang aktivitas kesehariannya tak banyak bergerak dan tak rutin berolahraga.
"Ditambah karbo fungsinya untuk bakar kalori, tapi sehari-hari cuma duduk doang. Akhirnya karbonya jadi lemak," paparnya.
Kendati demikian, ia menegaskan, orang diet tetap bisa mengonsumsi karbohidrat dengan aturan tertentu.
Christopher berpesan agar tidak mengombinasikan dua atau lebih karbohidrat saat makan.
"Jadi sebenarnya yang benar adalah, jangan pernah mengombinasikan dua sampai tiga karbohidrat dalam sekali makan," ungkapnya.
Baca Juga: Hati-hati! Ini 5 Kesalahan Umum Saat Melakukan Diet untuk Menurunkan Berat Badan
Christopher juga mengimbau agar masyarakat dapat membedakan karbohidrat kompleks dan simpleks saat diet.
Jika dapat membedakan kedua jenis karbohidrat ini, maka diet pun dapat dilakukan dengan baik dan sehat.
Ia menjelaskan, karbohidrat simpleks merupakan jenis karbo yang simpel dan mudah diserap tubuh.
"Jadi nggak perlu effort banyak untuk mencerna itu. Contohnya nasi putih, roti putih, gula pasir, gula jawa. Itu yang sifatnya simplek," terangnya.
Adapun, karbohidrat kompleks merupakan karbo yang membutuhkan proses lebih lama untuk dicerna oleh tubuh.
"Contohnya singkong, nasi merah, roti gandum," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.