JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus dugaan pelecehaan seksual grup musik JKT48 mewarnai perayaan JKT48 10th Anniversary Tour di The Park Mall, Sukoharjo.
Kasus tersebut sempat mencuat dan menjadi sorotan publik saat video yang diduga pelecehan seksual kepada member JKT48 menyebar.
Dalam video tersebut, terlihat member JKT48 sedang berjalan beriringan. Sementara di samping mereka banyak penonton berjubel dengan menjulurkan tangan ke arah member.
Namun, di antara sekian banyak orang, ada satu laki-laki yang beberapa kali mencoba menyentuh beberapa member JKT48 yang sedang berjalan.
Kasus ini lantas ramai di kalangan penggemar, berikut rangkuman dan fakta-faktanya.
Baca Juga: [TOP 3 NEWS] Pesan Jokowi untuk Polri, Klarifikasi JKT48 soal Pelecehan, DPR Minta Usut Tuntas ACT
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sempat memberikan klarifikasi terkait pelecehan JKT48 tersebut. Ia mengatakan bahwa lokasi kejadian bukan di Solo melainkan di Sukoharjo.
Kendati demikian, Gibran mengatakan akan memberikan antisipasi dengan menerjunkan TNI dan Polri jika ada acara serupa.
"Protese do neng aku kabeh (protesnya ke saya semua-red), kapok ngundang JKT48 ke Solo, masa aku ora klarifikasi, padahal kan kita jadi tuan rumah berbagai macam event," ujar Gibran dalam tayangan Youtube Kompas TV, dikutip Rabu (6/7/2022).
"Salah satu bentuk antisipasi, TNI, Polri turun tangan semua," ujarnya.
Baca Juga: Akhir dari Dugaan Pelecehan Personel JKT48
Salah satu anggota JKT48, Shania Gracia menceritakan kronologi dugaan pelecehan tersebut terjadi di The Park Mall, Sukoharjo.
Gracia JKT48 mengatakan saat itu para member baru menyelesaikan konser mini dan hendak pulang.
"Dan mereka semua (penggemar -red) memang antusiasmenya sangat tinggi jadi mereka bener-bener pengen mengantar kami pulang dan mereka emang semangat banget dan emang kangen banget juga ngeliat kita," ucap Gracia.
Gracia mewakili seluruh member JKT48 menegaskan bahwa dugaan pelecehan seksual tersebut tidak benar adanya.
"Memang benar ada yang ingin menyentuh tapi tidak seanarkis itu, mungkin itu adalah bentuk antusiasme fans JKT48 yang udah lama gak ketemu kami," ujarnya.
Ia berharap kejadian tersebut bisa menjadi pelajar bagi semua pihak dan ia mengimbau agar penggemar tidak mencoba bersentuhan secara fisik demi kenyamanan member JKT48.
Baca Juga: Klarifikasi Member JKT48 soal Dugaan Pelecehan Seksual di Sukoharjo: Ada yang Ingin Sentuh, Tapi..
"Tetapi untuk yang telah terjadi, kami tidak begitu mau mempermasalahkan dan tidak mau itu merusak keseluruhan acara," tuturnya.
3. Pihak Manajemen JKT48 Tutup Kasus
Atas kasus dugaan pelecehan seksual tersebut, manajemen JKT48 telah berkomunikasi dengan pihak panitia penyelenggara. Keduanya sepakat untuk tidak melaporkan kasus ini ke polisi.
Hal itu sesuai pernyataan dari Danny Johannes, Marketing The Park Solo Baru, sebagaimana diberitakan Kompas Malam.
"Dari kami tidak ada dan dari manajemen JKT48 juga sudah selesai dan dari pihak kanal akun sosial media yang merepost juga sudah menyatakan permintaan maaf. Harapan kami kedepan bisa menjadi fans yang baik dan beretika dalam memberikan respon ataupun kegembiraan kepada artis," ucap Danny.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.