JAKARTA, KOMPAS.TV – Ramainya petisi yang menuntut penghentian penayangan drama 'Snowdrop' membuat JTBC akhirnya angkat bicara.
Diberitakan sebelumnya, drama yang dibintangi Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In mendapatkan kritikan dari penonton setelah episode pertamanya tayang.
Petisi yang dilayangkan ke kantor Presiden Korea Selatan, Blue House, telah melampaui 300.000 tanda tangan pada 21 Desember 2021.
Baca Juga: 200.000 Warga Korea Minta Penayangan Drama "Snowdrop" Dihentikan, Sejumlah Sponsor Pilih Mundur
Kontoversi 'Snowrdrop' pertama kali muncul terkait kecurigaan distorsi sejarah. Kala itu, JTBC dengan tegas membantah lewat dua pernyataan yang dirilis.
Namun, setelah episode pertama tayang, reaksi penonton kembali meningkat dan meramaikan kecurigaan soal distorsi sejarah hingga muncul petisi penghentian penayangan drama 'Snowdrop'.
Penonton mengkritik beberapa aspek, termasuk pemeran utama pria Su Ho yang menjadi mata-mata. Saat Badan Perencanaan Keamanan Nasional mengejar mata-mata tersebut, soundtrack dimunculkan.
Soundtrack yang digunakan dalam adegan tersebut adalah lagu bersejarah yang melambangkan gerakan pro-demokrasi.
Penonton juga menilai 'Snowdrop' terlalu meromantisasi sejarah. Di sisi lain, kejadian situasi Seoul tahun 1987 yang menjadi inspirasi drama ini menelan banyak korban.
Menanggapi tuntutan penghentian penayangan drama 'Snowdrop', JTBC merilis pernyataan baru, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga: Gugupnya Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In jelang Tayangnya Snowdrop
Berikut pernyataan lengkap dari JTBC, dikutip dari Soompi.
“Ini adalah pernyataan JTBC tentang kontroversi tentang drama 'Snowdrop' .Setelah siaran “Snowdrop,” kontroversi tidak mereda berdasarkan informasi palsu, jadi kami merilis pernyataan.
Pertama-tama, latar belakang dan motif peristiwa penting dalam 'Snowdrop' adalah masa rezim militer. Dengan latar belakang ini, drama ini berisi cerita fiktif dari pihak yang berkuasa yang berkolusi dengan pemerintah Korea Utara untuk mempertahankan otoritas.
'Snowdrop' adalah sebuah karya kreatif yang menampilkan kisah-kisah pribadi individu-individu yang dimanfaatkan dan dikorbankan oleh penguasa.
Tidak ada mata-mata yang memimpin gerakan demokratisasi di 'Snowdrop.' Pemeran utama pria dan wanita tidak ditampilkan berpartisipasi atau memimpin gerakan demokratisasi di episode 1 dan 2, dan mereka tidak melakukannya di bagian mana pun dari naskah mendatang.
Sebagian besar kesalahpahaman tentang kekhawatiran 'distorsi sejarah' dan 'meremehkan gerakan demokratisasi' yang dikritik banyak orang akan diselesaikan melalui kemajuan plot drama.
Drama ini mencakup niat tim produksi untuk berharap tidak ada pengulangan era abnormal di mana kebebasan dan kebahagiaan individu ditindas oleh kekuatan yang tidak adil.
Meskipun sayangnya kami tidak dapat mengungkapkan banyak plot di depan setiap episode, kami meminta Anda untuk mengawasi kemajuan plot di masa depan.
Selain itu, untuk mendengar pendapat tentang konten JTBC, kami akan mendengarkan beragam suara dengan membuka jendela obrolan realtime di situs portal dan papan pesan pemirsa resmi.
Nilai-nilai utama yang menjadi tujuan JTBC adalah kebebasan pembuatan konten dan kemandirian produksi. Berdasarkan hal ini, JTBC akan terus memberikan kontribusi penuh untuk menampilkan siaran yang bagus.”
Baca Juga: Sinopsis "Snowdrop", Kisah Cinta Dramatis Jung Hae In dan Jisoo BLACKPINK
Petisi yang menuntut penghentian penayangan drama 'Snowdrop' juga membuat para sponsor ramai-ramai mundur.
Sponsor 'Snowdrop' yang mundur, di antaranya Teazen (produk teh), Dopyoungyo (tembikar), GANISONG (fesyen), Hans Plus (pusat perbelanjaan) dan Ssarijau (kue beras).
Sumber : Soompi
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.