JAKARTA, KOMPAS.TV - Hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau adalah pertanda bahwa seseorang terinfeksi Covid-19.
Banyak peneliti percaya bahwa anosmia terkait dengan tanda peringatan dini infeksi Covid-19. Namun, penelitian baru-baru ini yang dilakukan oleh para peneliti dari National Agri-Food Biotechnology Institute Mohali dan Postgraduate Institute of Medical Education and Research Chandigarh telah menemukan bahwa mereka yang terinfeksi Covid-19 tidak dapat mencium atau hanya mendeteksi bau dan wewangian tertentu.
Dari penelitian ini, diketahui aroma minyak kelapa dan aroma peppermint tidak dapat dideteksi oleh sebagian besar responden pasien corona.
Mengutip Times of India, Kamis (1/10/2020), para peneliti memanfaatkan lima jenis aroma yang biasanya ada di semua rumah tangga di India untuk melakukan "tes penciuman" itu.
Kelima wewangian itu dipilih berdasarkan survei online. Di sana, peneliti menyajikan 30 daftar aroma kepada 100 orang dan orang-orang diminta untuk memilih yang paling mudah mereka identifikasi.
Dari survei online itu terpilihlah 5 aroma, yaitu bawang putih, peppermint, kapulaga, minyak kelapa, dan adas atau fennel (tanaman obat).
Para peneliti kemudian mulai melakukan penelitian dengan memasukkan aroma benda-benda itu ke dalam tabung dan dikemas dalam tas.
Relawan penelitian diberi lembar tanggapan untuk diisi apakah mereka dapat mencium dan mengidentifikasi bau yang ada dalam tas itu. Totalnya, ada 49 pasien virus corona tanpa gejala dan 35 orang yang tidak terinfeksi Covid-19 diminta untuk mengikuti "tes penciuman".
Para peneliti menemukan bahwa meskipun mereka yang terinfeksi Covid-19 benar-benar kehilangan penciuman, mereka mungkin tidak kehilangan persepsi penciumannya sepenuhnya.
Berdasarkan penelitian, hanya 4,1 persen dari peserta yang tidak dapat mengidentifikasi salah satu dari lima aroma yang ada dalam tes penciuman. Lalu sebanyak 38,8 persen dari mereka tidak dapat mengidentifikasi setidaknya satu dari aroma di sana. Kemudian, 16 persen tidak dapat mengidentifikasi dua bau.
Jika dibandingkan dengan peserta yang sehat, semuanya mampu mencium aroma yang digunakan dalam tes penciuman, meskipun 14 persen dari sukarelawan yang sehat tidak dapat mengidentifikasi dengan benar setidaknya satu dari baunya.
Ada dua aroma yang tidak dapat dicium setelah melakukan penelitian, peneliti mempersempit dua aroma yang tidak dapat dideteksi oleh pasien Covid-19, yaitu aroma minyak kelapa dan aroma peppermint.
Peneliti percaya bahwa tes penciuman ini dapat membantu mengidentifikasi pasien Covid-19 tanpa gejala.
Sementara, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengacak urutan benda-benda dalam pengujian ini dan membuat hasil akhir.
Para peneliti percaya bahwa metode ini juga dapat digunakan di rumah. Untuk melakukannya, seseorang dapat mengidentifikasi rangkaian aroma tertentu di rumah dan menciumnya setiap hari.
Kehilangan penciuman dapat memperingatkan individu dan membantu mereka melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.