Adapun pangan pokok strategis yang diprioritaskan dijual dengan harga khusus antara lain Minyakita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, dan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
"Sementara dengan target kuantitas 5 pangan pokok tersebut dapat menjadi faktor penekan harga di pasaran umum," ujarnya.
Minyak goreng MinyaKita targetnya total 70.000 kiloliter atau sekitar 15,32 persen dari kebutuhan konsumsi bulanan secara nasional yang reratanya di 457.000 kiloliter. Harga khusus operasi pasar (OP) adalah di Rp14.700 per liter dengan pembelian maksimal 2 liter per tiap konsumen.
Untuk bawang putih, total pasokan 20.000 ton atau sekitar 39,22 persen dari kebutuhan konsumsi bulanan yang 51.000 ton. Harga khususnya di Rp32.000 per kilogram (kg) dengan maksimal pembelian 1 kg tiap konsumen.
Baca Juga: Meski Dirut Pertamina Patra Niaga Jadi Tersangka, Distribusi BBM dan Gas Dijamin Lancar
Selanjutnya, gula konsumsi ditargetkan 50.000 ton atau sekitar 21,28 persen dari kebutuhan konsumsi bulanan yang 235.000 ton. Harga khususnya Rp15.000 per kg dengan maksimal 2 kg per konsumen.
Kemudian daging kerbau beku ditargetkan total 19.000 ton atau sekitar 30,16 persen dari kebutuhan konsumsi nasional daging yang di kisaran 63.000 ton. Harga khususnya di Rp75.000 per kg dengan maksimal pembelian 2 kg setiap konsumen.
Beras SPHP sementara ini ditargetkan 100.000 ton yang dibagi ke Zona 2 dan 3. Harga khusus di Zona 2 yang meliputi wilayah Sumatera kecuali Lampung, Sumsel, Kalimantan, dan NTT adalah Rp 12.300 per kg.
Baca Juga: Profil Rosan Roeslani, Dony Oskaria, dan Pandju Sjahrir yang Pimpin Danantara
Sementara harga khusus Zona 3 yang mencakup wilayah Maluku dan Papua adalah Rp 12.600 per kg. Pembelian maksimalnya adalah 10 kg per konsumen.
"Operasi pasar ini terus dijalankan, sehingga masyarakat bisa beribadah lebih tenang, lebih khusyuk, dan nanti menjelang lebaran, kita terus melakukan hal yang sama seperti ini. Operasi pasar ini untuk masyarakat luas ya, bukan untuk trader. Jadi ketersediaan pangan kita cukup, sudah kita hitung semua. Tinggal kita pastikan sampai ke semua titik itu," tutur Arief.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.