Baca Juga: Kemenperin akan Nonaktifkan IMEI iPhone 16 yang Diperjualbelikan di Indonesia, Ini Alasannya
“Untuk pengembangan dan hilirisasi industri berbasis rumput laut, sagu, teh, susu dan pengolahan hasil hortikultura, pada tahun depan tidak ada sama sekali anggaran yang bisa disiapkan untuk membiayai program tersebut,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Kemenperin.
Ia melanjutkan, fasilitasi pelaksanaan empat promosi luar negeri melalui World Osaka Expo, High Point Market North Carolina, Hongkong Food Expo, dan Paris Airshow, juga belum dapat dibiayai.
“Sebelumnya, kami aktif pada partisipasi pameran-pameran tersebut, tetapi tahun depan kami tidak bisa mengirim delegasi atau menyediakan booth peserta,” ucapnya.
Baca Juga: Menteri Perdagangan Budi Santoso: Permendag Nomor 8 Selamatkan Industri Tekstil
Program yang terdampak lainnya adalah fasilitasi sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang jumlah penerimanya akan mengalami penurunan. Tahun depan, diperkirakan hanya dapat diberikan kepada 875 sertifikat produk dari total kebutuhan 3.375.
“Penurunan anggaran ini berdampak pula pada program pendampingan pemenuhan dan kepatuhan kawasan industri terhadap regulasi yang berlaku serta penyusunan regulasi turunan PP Perwilayahan Industri, yang juga belum dapat dibiayai untuk tahun depan,” tuturnya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Ajak Freeport, Chevron, hingga General Electric Tambah Investasi di Indonesia
Oleh karena itu, Agus berharap sinergi dan kolaborasi antara Kemenperin dan Komisi VII bisa terus berjalan dengan baik.
“Karena kita ketahui berdasarkan semua data, industri masih memberikan kontribusi paling besar terhadap perekonomian nasional. Hal ini sejalan dengan target dari pemerintahan Bapak Presiden Prabowo, untuk memacu pertumbuhan ekonomi bisa sampai 8 persen,” tandasnya.
Sumber : KOMPAS TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.