Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Kata Presiden Jokowi Deflasi 5 Bulan Beruntun: Harus Dikendalikan, Coba Cek karena Apa

Kompas.tv - 6 Oktober 2024, 12:31 WIB
kata-presiden-jokowi-deflasi-5-bulan-beruntun-harus-dikendalikan-coba-cek-karena-apa
Presiden Joko Widodo (kanan) melayani permintaan foto warga saat menghadiri Nusantara TNI Fun Run di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Minggu (6/10/2024). Nusantara TNI Fun Run yang memperlombakan kategori 5K diikuti sekitar 3.200 peserta tersebut dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 TNI. (Sumber: M Risyal Hidayat/Antara)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

NUSANTARA, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo menekankan bahwa deflasi dan inflasi di Indonesia harus dikendalikan agar tidak merugikan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Jokowi menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut.

BPS melaporkan bahwa ekonomi Indonesia mengalami deflasi 0,12 persen secara bulanan (month-to-month) per September 2024. Tren deflasi Indonesia telah berlangsung sejak Mei, yakni deflasi 0,03 persen pada Mei, 0,08 persen pada Juni, 0,18 persen pada Juli, dan 0,03 persen pada Agustus.

"Apa pun yang namanya deflasi maupun inflasi itu dua-duanya memang harus dikendalikan sehingga harga stabil, tidak merugikan produsen, bisa petani, bisa nelayan, bisa UMKM, bisa pabrikan, tetapi juga dari sisi konsumen supaya harga juga tidak naik," kata Jokowi saat menghadiri Acara "Nusantara TNI Fun Run" di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Minggu (6/10/2024).

Baca Juga: BPS Catat Deflasi 0,18 Persen pada Juli 2024, Disumbang Harga Bawang Merah dan Cabai Merah

Eks wali kota Surakarta itu pun meminta agar penyebab deflasi dicek lebih lanjut. Jokowi menekankan bahwa yang penting untuk dilakukan adalah pengendalian deflasi.

"Coba dicek betul, deflasi itu karena penurunan harga-harga barang, karena pasokannya baik, karena distribusinya baik, karena transportasi tidak ada hambatan atau karena memang ada daya beli yang berkurang. Pengendalian itu yang diperlukan, keseimbangan itu yang diperlukan," kata Jokowi dikutip Antara.

Di lain sisi, Jokowi juga menyinggung catatan inflasi tahunan (year-on-year) Indonesia sebesar 1,84 persen per September 2024. Menurut Jokowi, nilai inflasi tersebut sudah terhitung baik.

"Kita saat ini kalau terakhir inflasi year-on-year itu kira-kira 1,8, baik, tetapi jangan sampai itu terlalu rendah juga supaya produsen tidak dirugikan, supaya petani yang berproduksi tidak dirugikan. Itu menjaga keseimbangan itu yang tidak mudah dan kita akan berusaha terus," katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut deflasi yang telah terjadi selama lima bulan beruntun ini bukan sinyal negatif bagi perekonomian.

Sri Mulyani menyebut deflasi beruntun disebabkan komponen harga bergejolak (volatile food) terkait komoditas pangan. Menurut Sri Mulyani, dengan deflasi pangan, harga bahan makanan di pasar dalam kondisi stabil atau bahkan menurun.

"Deflasi lima bulan terakhir terutama dikontribusikan penurunan harga pangan. Menurut saya, ini suatu perkembangan positif, terutama terhadap daya beli masyarakat," kata Sri Mulyani, Jumat (4/10) lalu.

Baca Juga: Polisi Kerahkan 1.634 Personel Amankan Depat Perdana Pilkada Jakarta 2024 Nanti Malam


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x