Kompas TV ekonomi keuangan

Kenali Ciri-Ciri Penipuan Penjualan Hewan Kurban Lewat Online

Kompas.tv - 12 Juni 2024, 13:10 WIB
kenali-ciri-ciri-penipuan-penjualan-hewan-kurban-lewat-online
Ilustrasi. Menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan hewan kurban kian meningkat baik secara offline maupun online. Berbeda dengan pembelian offline dimana konsumen bisa mengecek langsung fisik hewan kurban yang akan dibeli, pembelian secara online rawan penipuan. (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan hewan kurban kian meningkat baik secara offline maupun online. Berbeda dengan pembelian offline dimana konsumen bisa mengecek langsung fisik hewan kurban yang akan dibeli, pembelian secara online rawan penipuan. 

Mengutip dari Instagram resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rabu (12/6/2024), berikut tips untuk mengenali ciri-ciri penipuan kurban online:

  • Harganya sangat murah dibandingkan dengan harga pasaran.
  • Badan penyalur kurban tidak terdaftar ataupun berizin resmi.
  • Meminta data pribadi seperti kode OTP (One Time Password) atau PIN.
  • Tidak memiliki dokumentasi foto dan video saat proses pemilihan, penyembelihan, maupun penyaluran kurban.
  • Nomor rekening tidak sama dengan identitas badan penyalur kurban.

Baca Juga: Enggak Ada Kapoknya! OJK Blokir 654 Pinjol Ilegal dan 41 Pinpri selama April-Mei 2024

Waspada Meningkatnya Penipuan Online di Bulan Juni 

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga mengimbau para nasabah untuk berhati-hati terhadap penipuan dan kejahatan online memasuki Juni 2024 menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan, kebutuhan transaksi biasanya meningkat menjelang Iduladha seiring dengan rencana pembelian hewan kurban serta kegiatan rutin termasuk pembayaran kebutuhan sekolah.

“Karena itu, kami mengajak para nasabah untuk mengecek transaksi finansial secara berkala dan juga tidak memberikan password data pribadi, OTP kepada keluarga, oknum yang mengatasnamakan BSI maupun pihak lainnya selain diri sendiri,” kata Wisnu dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/6/2024). 

Baca Juga: Waspada Penipuan File APK Berkedok Surat Panggilan Polisi, Bisa Kuras Isi Rekening

Para nasabah BSI diminta untuk waspada terhadap modus kejahatan yang berkedok informasi perubahan tarif antar-bank yang diinformasikan melalui pesan WhatsApp pribadi.

Wisnu mengatakan, perseroan mengajak masyarakat khususnya nasabah BSI untuk lebih menyadari dalam menanggapi informasi ilegal yang masuk melalui pesan online ataupun telepon.

BSI mengingatkan bahwa modus kejahatan online perbankan atau kejahatan dunia siber telah masuk ke berbagai kanal komunikasi, salah satunya melalui pesan WhatsApp.

Baca Juga: Penipuan Berkedok Robot Trading, Satgas PASTI OJK Hentikan Kegiatan Usaha Smart Wallet

"BSI rutin mengimbau nasabah untuk mengecek saldo rekening di BSI Mobile atau cetak rekening koran secara berkala, serta mengganti kata sandi (password) kartu debit atau kartu BSI Hasanah Card dan BSI Mobile," ujar Wisnu seperti dikutip dari Antara. 

Para nasabah diminta untuk mengecek kebenaran informasi resmi BSI melalui berbagai kanal seperti BSI Call 14040, www.bankbsi.co.id, seluruh outlet BSI di seluruh Indonesia, serta media sosial BSI.

Adapun informasi terkini mengenai biaya transaksi di BSI bisa diakses secara berkala melalui www.bankbsi.co.id.


 



Sumber :



BERITA LAINNYA



Close Ads x