Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Pupuk Subsidi sudah Bisa Ditebus, Cukup Pakai KTP tapi Hanya di Kios Resmi

Kompas.tv - 21 April 2024, 12:08 WIB
pupuk-subsidi-sudah-bisa-ditebus-cukup-pakai-ktp-tapi-hanya-di-kios-resmi
Ilustrasi pupuk bersubsidi.PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan, para petani sudah bisa menebus pupuk bersubsidi namun hanya di kios pupuk lengkap (KPL) resmi di wilayah masing-masing. (Sumber: Kominfo Dairi)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan, para petani sudah bisa menebus pupuk bersubsidi namun hanya di kios pupuk lengkap (KPL) resmi di wilayah masing-masing.

GM Wilayah 2 Pupuk Indonesia, Roh Eddy Andri Wismono mengingatkan, pupuk bersubsidi tidak dapat ditebus oleh petani yang tidak terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Hal itu sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi sektor Pertanian.

”Pupuk bersubsidi hanya dapat ditebus pada kios-kios resmi yang telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat dan petani yang menebus telah sesuai dengan kriteria yang diatur oleh Permentan Nomor 10 Tahun 2022,” kata Eddy seperti dikutip dari laman resmi Kementerian BUMN, Sabtu (20/4/2024). 

Dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2022, disebutkan bahwa petani yang berhak mendapatkan alokasi subsidi pupuk adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektar, dan menggunakan Kartu Tani (untuk wilayah tertentu).

Baca Juga: Cara Canggih Malaysia Kurangi Sampah saat Buka Puasa, Langsung Diubah Jadi Pupuk

Selain itu, para petani terdaftar dipastikan menggarap sembilan komoditas yang telah ditentukan dalam aturan.

Yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kopi, tebu rakyat dan kakao.

"Petani yang menggarap di luar komoditas tersebut tidak lagi berhak mendapat alokasi pupuk bersubsidi," ujarnya. 

Eddy mengatakan, bagi petani di Sulawesi Selatan (Sulsel), pemerintah telah menetapkan alokasi subsidi pupuk sebesar 417.637 ton pada tahun 2024.

Adapun stok pupuk bersubsidi ini diperuntukkan kepada 24 kabupaten/kota di Sulsel. 

Sedangkan sejak Januari hingga 19 April 2024, Pupuk Indonesia telah berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 133.738 ton di Sulawesi Selatan.

Angka tersebut setara 32 persen dari total alokasi tahun 2024. 

Rinciannya yaitu urea berhasil tersalurkan sebesar 80.653 ton dan NPK sebesar 53.085 ton.

Baca Juga: Saat Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR RI Terkait Anggaran Bantuan Pupuk dan IKN

Eddy menambahkan, bagi petani terdaftar yang ingin menebus pupuk bersubsidi, saat ini prosesnya semakin dipermudah.

Hal ini dikarenakan Pupuk Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan inovasi dengan mengimplementasikan aplikasi i-Pubers (integrasi pupuk bersubsidi) pada setiap kios resmi.

Dengan sistem digitalisasi ini, petani terdaftar cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk melakukan penebusan pupuk bersubsidi.

"Aplikasi ini ditujukan untuk memudahkan para petani dalam proses penebusan pupuk subsidi dengan menerapkan data yang terintegrasi di mitra distributor (kios) antara daftar penerima subsidi e-Alokasi dengan data stok pupuk yang ada di Pupuk Indonesia," jelasnya. 

Oleh karena itu, Eddy mengungkapkan, petani di kabupaten/kota Sulawesi Selatan sekarang tidak perlu repot untuk menebus pupuk bersubsidi di kios.

Karena Pupuk Indonesia telah menerapkan digitalisasi penebusan pupuk menggunakan aplikasi i-Pubers.

Baca Juga: Stok Gula di Ritel Modern Kosong, Kemendag Sebut karena Harga Internasional Sedang Tinggi

Mulai per 1 Februari 2024, implementasi i-Pubers telah mencapai 100 persen secara nasional dan tersedia di lebih dari 27.000 kios di seluruh Indonesia.

Ia menyebut, implementasi aplikasi i-Pubers merupakan salah satu langkah maju dalam pendistribusian pupuk bersubsidi di Indonesia.

Aplikasi i-Pubers diharapkan dapat membantu petani mendapatkan pupuk bersubsidi dengan lebih mudah dan efisien.

Melalui integrasi dengan data e-alokasi Kementan dan fitur geo-tagging, i-Pubers menjadi solusi terdepan untuk memastikan ketepatan distribusi pupuk.

“Inovasi digital ini tidak hanya efisien, tetapi juga membantu kita mengarahkan pupuk subsidi tepat pada sasaran, mendorong pertumbuhan sektor pertanian dengan presisi,” tandasnya. 




Sumber :




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x