JAKARTA, KOMPAS.TV - Holding BUMN penerbangan dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, membentuk PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dan PT Integrasi Aviasi Solusi (InJourney Aviation Services/ IAS) sebagai subholding di InJourney Group.
Adapun InJourney Airports terdiri atas Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) yang akan memiliki peranan penting dalam transformasi di bidang kebandarudaraan dan aviasi.
Sedangkan InJourney Aviation Services atau IAS bergerak di bidang jasa pendukung aviasi, kargo, dan logistik yang akan memberikan pelayanan secara profesional serta menghasilkan produk yang kompetitif di pasar Indonesia dan regional.
Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan InJourney Airports akan melayani total 172 juta penumpang per tahun.
Baca Juga: Tol Limo Utama Mulai Beroperasi, Depok-Bandara Soetta CUma 15-20 Menit!
“Dengan adanya InJourney Airports akan meningkatkan keramahtamahan terhadap penumpang dengan memberikan experience yang lebih berkesan kepada pengguna jasa bandara, seperti fit out yang lebih menarik, tenant mixing lebih berkualitas, dan memanjakan para pengguna jasa dengan pelayanan sepenuh hati,” kata Dony dalam peresmian InJourney Airports dan IAS di Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Dia menyampaikan, dengan jumlah total penumpang sebanyak itu, InJourney Airports akan menjadi perusahaan operator bandara terbesar ke-5 di dunia, mengalahkan Vinci Airports (Prancis) dan GMR Group (India).
Ia juga meyakini dalam beberapa tahun ke depan, InJourney Airports akan menjadi perusahaan pengelola bandara terbesar ke-3 di dunia.
Berbagai langkah yang akan dilakukan InJourney Airports adalah meningkatkan pelayanan, melakukan transformasi strategi bisnis, serta memperkuat kualitas operasional dalam rangka menjadikan bandara sebagai face of the nation.
Baca Juga: KAI Pasang PLTS di 40 Stasiun dan 2 Bengkel Kereta untuk Kurangi Emisi Karbon
InJourney berharap pembentukan InJourney Airports akan meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga wisatawan akan mendapatkan kesan serta pengalaman yang sama saat berada di seluruh bandara di Indonesia melalui standardisasi sistem operasi dan kebijakan nantinya.
“Dengan memberikan pengalaman yang lebih baik serta merata di seluruh bandara di Indonesia ditambah penataan pada seluruh lini sektor pariwisata, maka potensi untuk mendatangkan wisatawan akan lebih terbuka lebar,” ujar Dony, seperti dikutip dari Antara.
Sementara IAS yang bergerak di bidang jasa pendukung aviasi, kargo, dan logistik, melakukan transformasi dengan business chain yang lebih efektif dan efisien.
“Melalui simplifikasi struktur perusahaan dan business process, sinergi dan transformasi ini jadikan IAS berpotensi untuk menjadi Top 5 Global Player di industri layanan aviasi dan kargo dan akan bersanding dengan Dnata, Swissport, Menzies, Fraport, dan SATS,” tuturnya.
Baca Juga: Jokowi Ternyata Sempat Minta Jaksa Agung agar Proyek BTS 4G Bakti Tak Dihentikan
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap penataan dan penguatan portofolio grup usaha menjadi InJourney Airports, akan meningkatkan standardisasi layanan kebandarudaraan.
“Seluruh upaya Kementerian Perhubungan untuk memberikan standardisasi layanan kebandarudaraan dan transportasi udara yang andal dan berdaya saing akan lebih mudah dan cepat terealisasi,” ucapnya.
Senada, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menuturkan, Kementerian BUMN terus melakukan konsolidasi dan simplifikasi jumlah BUMN sesuai arahan Presiden Republik Indonesia untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pembentukan InJourney Airports ini akan berdampak positif terhadap proporsi GDP yang bersumber dari sektor pariwisata dari 5 persen menjadi 10 persen. Kita akan mendorong sektor pariwisata menjadi lokomotif ekonomi dan bandara menjadi komponen yang penting dalam hal ini,” terangnya.
Baca Juga: Sudah Dilewati 55.000 Kendaraan, Tol Jogja-Solo Dibuka Gratis sampai 3 Januari 2024
Adapun susunan jajaran direksi dan komisaris PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports, yaitu Direktur Utama Faik Fahmi, Direktur Strategi dan Pengembangan Teknologi Ferry Kusnowo, Direktur Komersial Muhammad Rizal Fahlevi, Direktur Human Capital Achmad Syahir.
Kemudian Direktur Operasi Wendo Asrul Rose, Direktur Teknik Muhammad Suriawan Wakan, dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Yanindya Bayu Wirawan.
Selanjutnya, Komisaris Utama Novie Riyanto Rahardjo, Komisaris Cahyo Rahardian Muzhar, Komisaris Independen Achmad Syah Reza, dan Komisaris Independen Djamaluddin.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.