Makna lain dari puasa adalah menjaga, termasuk dalam hal ini lidah kita.
Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT berfirman (hadits qudsi) : “Setiap amal anak cucu Adam adalah untuknya, kecuali puasa, itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya. Puasa itu perisai (benteng). Apabila kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan bersuara keras (berteriak-teriak). Kalau ada yang mengajak bertengkar atau berdebat maka katakanlah: “Aku sedang puasa.” (HR Bukhari 1904)
Kelima, tetap puasa meski di perjalanan
Dari Aisyah ra, Hamzah bin Amru al-Aslami bertanya pada Nabi SAW: “Apakah sebaiknya aku berpuasa dalam safar?” Hamzah adalah seorang yang hobi berpuasa. Nabi Saw menjawab: “Kalau mau silakan berpuasa, kalau mau silakan tidak berpuasa.” (HR Bukhari 1943)
Keenam, Fokus Mengkaji Al-Qur'an
Waktu puasa merupakan waktu terbaik untuk baca Al-Quran, ini hadisnya:
Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata, “Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi ketika bertemu Jibril. Jibril bertemu dengan Nabi setiap malam Ramadhan untuk mengkaji/mengulang (mudarasah) Alquran. Sungguh Rasulullah SAW lebih pemurah daripada angin yang bertiup.” (HR Bukhari 6)
Ketujuh, memperbanyak berdoa
Perbanyak doa adalah salah satu ikhtiar mengamalkan amalan Nabi Muhammad ketika puasa Ramadan.
“Tiga doa yang tidak akan ditolak yaitu doa orang tua, doa orang berpuasa, dan doa musafir.” (HR Baihaqi)
Kedelapan, konsisten dalam amal
Istikamah adalah hal berat, bulan puasa bisa jadi ajang untuk itu.
Dari Aisyah ra, dia berkata, “Rasulullah SAW apabila mengerjakan sesuatu beliau konsisten (menetapinya). Apabila beliau tertidur di malam hari atau sakit beliau (menggantinya dengan) mengerjakan sholat sunah dua belas rakaat di siang hari.” (HR Muslim 746)
Kesembilan, qiyam Ramadhan
Qiyam bermakna berdiri atau melakukan ibadah pada malam hari. Ini merupakan salah satu amalan sunah Nabi Muhammad.
“Sesungguhnya orang yang qiyam bersama imam sampai imam pulang maka itu ditulis seolah-olah qiyam semalam penuh.” (HR Tirmidzi)
Kesepuluh, memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir
Ketika sudah memasuki 10 hari terakhir, maka perbanyak ibadah. Mulai dari Qiyam Ramadan seperti salat tarawih, witir dan semacamnya, juga dengan i'tifkaf di Masjid.
Aisyah ra berkata, “Rasulullah SAW bersungguh-sungguh melakukan ibadah di sepuluh terakhir melebihi malam-malam lainnya.” (HR Muslim)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.