JAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut ini merupakan kisah yang terjadi pada 11 Ramadan tahun ke-10 kenabian, sebuah kisah pilu wafatnya sosok berpengaruh pada Nabi, Ummul Mukminin Sayyidah Khadijah.
Sayyidah Khadijah binti Khuwailid merupakan istri pertama Nabi Muhammad SAW dan bersama beliau, Nabi Muhammad selama 25 tahun memilih monogami.
Ia bukan sekadar istri dan penopang dakwah Nabi, Sayyidah Khadijah juga merupakan muslimah pertama dalam sejarah Islam. Satu dari sepuluh orang yang pertama masuk Islam atau dikenal dengan Assabiqunal Awwalun.
Dalam buku Biografi Khadijah Al-Kubro yang ditulis Ustaz Ahmad Sarwat Lc dikisahkan, Khadijah merupakan istri Nabi yang mendapatkan posisi paling agung atau disebutnya Al-Kubro, posisinya lebih tinggi dibanding istri -istri Nabi yang lain.
Pernikahan Nabi dan Khadijah dikarunia enam anak, empat perempuan dan dua laki-laki. Yakni Zainab, Ummu Kultsum, Abdullah, Qasim, Ruqayah dan yang paling dikenal adalah Fatimah.
Baca Juga: Kisah Pilu Wafatnya Putri Rasulullah Fatimah Azzahra di Awal Ramadan, Bikin Sayyidina Ali Terpukul
Sejak muda, Nabi Muhammad mempunyai kebiasaan merenung dan menepi (uzlah). Ketika menikah bersama Sayyidah Khadijah, kebiasaan ini juga tidak berubah.
Dalam keadaan yang sering gelisah dan menyendiri itu, Sayyidah Khadijah adalah pelipur dan penenang Nabi Muhammad yang paling utama.
Hingga beliau juga yang meyakinkan Nabi atas kenabian beliau tatkala sedang dilanda kebingungan dan keraguan.
Termasuk beliau juga yang meyakinkan Nabi atas wahyu yang ia terima. Ketika beliau menggigil karena ketakutan tatkala pertama kali melihat Malaikat Jibril secara langsung dan turunlah surat Al-Mudatsir tentang orang yang berselimut, yaitu Nabi Muhammad, agar segera mendakwahkan Islam ke sekitarnya hingga kita kenal.
Nabi Muhammad adalah pedagang dan orang yang dipercaya oleh penduduk dengn gelar Al-Amin, artinya orang yang dipercaya. Khadijah merupakan seorang pedagang sukses.
Pertemuan Sayyidah Khadijah dengan Nabi Muhammad diawali dengan laporan Maisarah, seorang budak milik Khadijah. Banyak yang mengira Maisarah adalah perempuan, padahal, faktanya ia adalah laki-laki.
Maisarah lantas menceritakan, sosok Muhammad kepada Sayyidah Khadijah bahwa pemuda tersebut berwatak halus dan tinggi budi pekertinya.
Sayyidah Khadijah semakin tertarik bahwa barang dagangan yang dibawa Nabi Muhammad laku dengan untung besar karena begitu amanah.
Sayyidah Khadijah tertarik dengan muda tersebut dan jatuh cinta. Singkat cerita, Nabi pun dilamar dan mereka menikah.
Sebelumnya, beberapa pemuka Quraisy pernah melamar Sayyidah Khadijah, tetapi semua ditolaknya. Sayyidah Khadijah yakin bahwa pemuka-pemuka tersebut melamar hanya karena memandang hartanya.
Ringkasnya, 25 tahun rumah tangga Nabi Muhammad dan Sayyidah Khadijah diliputi kebahagiaan dan keriangan. Sebuah cinta abadi.
Pada 11 Ramadan, Ummul Mukminin, Sayyidah Khadijah menghembuskan nafas terakhir di pangkuan Rasulullah SAW.
Sayyidah Khadijah berpulang pada tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Yatsrib (Madinah). Sayyidah Khadijah wafat pada usia 65 tahun saat usia Rasulullah sekitar 50 tahun.
Beliau dimakamkan di kompleks pemakaman Al Ma'la yang berada di Masjidil Haram, Makkah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.