"Wahai Ukasyah,” kata Rasulullah, ”Pukul aku sekarang.”
Sebelumnya, para sahabat sudah minta izin untuk jadi ganti Rasulullah. Mulai dari Abu, Bakar dan Umar bahkan bersiap diri untuk dicambuk, seberapa pun banyaknya, asal Rasulullah tidak terkena cambukan.
Tapi, Rasulullah menyuruh para sahabat untuk melihat saja. Karena ini merupakan kesalahan beliau.
Ukasyah terdiam, Rasulullah tersenyum. “Ya Rasulullah, pada saat engkau memukulku, aku sedang tidak memakai baju.”
Para sahabat yang melihat dan mendengar itu menjadi sangat geram kepada Ukasyah.
Rasulullah mengerti. Lantas, beliau membuka bajunya. Maka, para sahabat pun menangis. Tidak tega melihat Rasulullah menyingkapkan baju atasnya dan akan menerima cambuk dari Ukasyah.
Setelah baju terbuka, Ukasyah mendekat. Para sahabat lain ingin menghadang Ukasyah yang sudah membawa cambuk. Namun Rasulullah justru menyuruhnya lebih dekat, melarang para sahabat untuk menjegal Ukasyah.
Setelah dekat dan tangisan para sahabat kian memekakan telinga, Ukasyah justru melakukan hal yang tidak terduga.
Ia menghampiri diri dan memeluk beliau.
“Aku tebus engkau dengan jiwaku, Ya Rasulullah, siapa yang sanggup memukulmu? Aku hanya ingin menyentuh badan engkau yang dimuliakan oleh Allah dengan badanku. Dan Allah menjagaku dari neraka dengan kehormatanmu,” paparnya.
Rasulullah tersenyum, lalu berkata, ”Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli surga, inilah orangnya.”
Seketika orang di sana ikut gembira dengan Ukasyah. Seorang pemuda yang alim dan begitu mencintai Rasulullah. Wallahu a'lam.
Kisah ini dinukil dari kitab an-Nail al-Hatsîts fî Hikâyât al-Hadîts karya As-Samarqandi, edisi Indonesia diterbitkan oleh Pustaka Alvabet dengan judul 200 Motivasi Nabi & Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.