Hal senada diungkapkan Rektor Uhamka, Gunawan Suryoputro bahwa kegiatan itu merupakan syiar Ramadan untuk meningkatakan dan mengembangkan kreativitas.
"Kegiatan ini bagian dari men-syi`ar-kan Ramadhan, dan ternyata memiliki dampak positif, yakni dapat meningkatkan serta mengembangkan kreativitas kita," tutur Gunawan.
Menurut Gunawan, kegiatan ini tidak hanya menjadi media dakwah, melainkan juga merupakan media saling mengapresiasi di antara sesama.
Sebelumnya diberitakan, dalam rangka meningkatkan religuisitas di bulan Ramadan, Uhamka menggelar sejumlah kegiatan.
Salah satunya adalah gebyar Ramadan yang berisi kompetisi 13 bidang perlombaan.
Ke-13 bidang perlombaan itu di antaranya adalah Hifdzul Qur’an, Adzan, Ceramah, Risalah Buya Hamka, Mendongeng, Marawis, Meme Kreatif, Video Dokumenter, Tartil Qur’an, Karya Tulis Ilmiah, Nasyid, MTQ, Lagu dan Islami Solo.
"Kegiatan gebyar Ramadan ini kontribusi nyata bagi kemajuan budaya yang tak terpisahkan dari visi Uhamka,” kata Rektor Uhamka Gunawan Suryoputro, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/4/2021).
Menurut Gunawan, gebyar Ramadan itu merupakan dakwah pendidikan yang dilakukan Uhamka sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah yang memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara Indonesia.
Baca Juga: Gebyar Ramadan, Uhamka Gelar Kompetisi Tingkat Internasional: Harmoni Islam dan Kebudayaan
"Gebyar ini merupakan upaya menyemarakkan Ramadan, juga penegasan tentang harmoni Islam dan kebudayaan, di mana Islam memberikan ruang cipta rasa dan karsa," ujarnya.
Gunawan mengatakan, biasanya kegiatan tersebut dilakukan secara off line (tatap muka).
Namun demikian, karena situasi dan kondisi ini masih di tengah ancaman pandemic Covid-19, maka tahun ini digelar melalui daring atau online (virtual).
Bahkan, kali ini pesertanya dari tingkat sekolah hingga universitas di Indonesia dan mancanegara.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.