Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Lembaga Keuangan AS Surati Luhut, Ingin Investasi Sektor Farmasi, Pertahanan, hingga Energi

Kompas.tv - 6 Agustus 2020, 20:48 WIB
lembaga-keuangan-as-surati-luhut-ingin-investasi-sektor-farmasi-pertahanan-hingga-energi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Lembaga Keuangan AS Surati Luhut, Ingin Investasi Sektor Farmasi, Pertahanan, hingga Energi. (Sumber: KOMPAS.COM)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lembaga keuangan asal Amerika Serikat (AS), International Development Finance Corporation (IDFC) tampaknya serius untuk berinvestasi di Indonesia. Komitmennya bahkan sudah mencapai tahap lanjut.

Hal ini terjadi setelah CEO IDFC Adam Boehler mengirimkan surat kepada Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada 31 Juli 2020.

Komitmen kerja sama tersebut akan difokuskan dalam pengembangan di bidang farmasi, pertahanan dan keamanan, energi, serta untuk pengelolaan dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) yang akan menjadi wadah pendanaan baru untuk proyek di Indonesia.

Baca Juga: Luhut: Kita Dirampok oleh Banyak Orang Berpuluh Tahun, Tapi Masih Kaya Saja Tuh

“Pak Luhut sangat mengapresiasi sambutan positif AS melalui IDFC dan keinginan mereka untuk menjadi mitra yang berharga bagi Indonesia. Sesuai permintaan mereka, pemerintah akan memberikan pedoman lebih lanjut untuk kerja sama di beberapa sektor,” ujar Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi melalui keterangan tertulis, Kamis (6/8/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Merespons keadaan dunia di masa pandemi Covid-19, IDFC berminat untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang farmasi. Bahkan, pemerintah AS berkeinginan untuk merelokasi industri farmasinya ke Indonesia.

Untuk sektor pertahanan dan keamanan, IDFC juga tertarik untuk berinvestasi salah satunya di wilayah Natuna. IDFC juga menjajaki peluang investasi di bidang energi dari hulu ke hilir.

Pengelolaan dana abadi (SWF) yang digagas pemerintah juga menarik minat IDFC yang akan mengucurkan investasinya, untuk membantu pengembangan infrastruktur di Indonesia.

Uni Emirat Arab (UEA), lanjut Jodi, sudah lebih dulu menyatakan minatnya untuk berinvestasi melalui SWF.

Seperti diketahui, pada bulan Januari lalu, Presiden Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Adam Boehler di Istana Negara.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan kalau pemerintah membutuhkan investasi untuk pembangunan Indonesia dari lembaga keuangan asal Amerika Serikat itu.

Baca Juga: Luhut Sebut Indonesia Masih Butuh TKA, Ini Alasannya

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x