Baca Juga: Penjual Baju Thrifting Bisa Beralih Pasarkan Produk Lokal, Pemerintah Siap Bantu Pasokan
Mereka juga menyayangkan, karena pada hari besar seperti Idul Fitri mampu meningkatkan penghasilan mereka melalui penjualan baju bekas.
Rusdianto mencontohkan, dia bisa menjual lebih dari 20 helai pakaian jelang Lebaran karena pembeli semakin banyak. Karena itu, dia berharap ada solusi dari pemerintah.
”Seperti saya, setiap hari menjual 10-15 potong pakaian sehari. Kalau Lebaran bisa lebih besar dari itu. Sekarang barang sudah tidak ada, jadi kami bingung mau bagaimana,” ujarnya.
Sebelumnya, KOMPAS.TV memberitakan, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi memberi penegasan soal thrifting impor. Presiden menilai bisnis impor pakaian bekas sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
Oleh karena itu, Jokowi meminta pelaku usaha pakaian bekas impor diawasi dan ditindak.
"Sudah saya perintahkan untuk mencari betul. Dan sehari, dua hari sudah banyak yang ketemu. Itu mengganggu industri tekstil di dalam negeri. Sangat mengganggu," ujar Jokowi di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (15/3/2023).
"Yang namanya impor pakaian bekas, mengganggu. Sangat mengganggu industri dalam negeri kita," katanya lagi menegaskan.
Baca Juga: Mendag Musnahkan Baju Bekas Impor Korea Senilai Rp10 Miliar di Sidoarjo!
Sumber : Kompas TV/Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.