JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, pembangunan buffer zone di Depo Plumpang membutuhkan dana Rp368 miliar.
Dana itu akan digunakan untuk membangun buffer zone selebar 52,5 meter di sekeliling Depo Plumpang. Buffer zone adalah daerah penyangga antara depo dengan perumahan warga.
Hal itu disampaikan Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (20/3/2023).
"Buffer zone memang kita harus melakukan secepatnya. Ini pun akan dibangun hanya 52,5 meter," ungkap Erick dikutip dari Breaking News Kompas TV.
Baca Juga: Pertamina Sudah Salurkan Bantuan Rp1,7 M ke Korban Kebakaran Plumpang
Ia menjelaskan, jika mengikuti standar internasional, seharusnya buffer zone dibangun selebar 500 meter. Namun hal itu tidak memungkinkan dilakukan di Depo Plumpang saat ini. Erick pun mengusulkan dibangunnya kanal air.
"Jadi salah satu buffer zone yang diusulkan ada kanal air. Supaya mengurangi kalau sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan. Ini yang kami lakukan sementara," ujar Erick.
Saat ini, kajian pembangunan buffer zone sedang dilakukan Sucofindo. Ia pun menekankan pentingnya kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Ini (pembangunan buffer zone) memang kendala yang tidak mungkin kami bekerja sendirian tanpa dukungan pemerintah daerah," tutur Erick.
Dalam rapat itu, Erick juga memaparkan asal mula Depo Plumpang bisa dikelilingi pemukiman. Ia bercerita, pada 1972 jarak buffer zone masih aman karena masih sepi penduduk. Kawasan itu mulai dipadati penduduk pada pada 1987.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.