"Kami siap berkontribusi untuk mendukung upaya pemerintah mewujudkan IKN yang didesain sesuai kondisi alam di Kaltim," ujarnya.
"Saya optimistis peraturan ini memberikan kepastian, kesempatan, dan partisipasi yang lebih besar bagi pelaku usaha di sektor swasta untuk mempercepat pembangunan IKN," sambung cucu pendiri Lippo Group Mochtar Riady itu.
Adapun pembangunan IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, terbagi dalam lima tahap, yaitu periode 2022-2024, 2025-2029, 2030-2034, 2035-2039, dan 2040-2045.
Pemerintah memperkirakan besaran investasi di IKN Nusantara sebesar Rp500 triliun.
"Jumlah Rp500 triliun itu tidak mungkin ditanggung APBN. Harus ada yang membantu pemerintah. Dalam hal ini, kami siap berkontribusi. Sejak awal 2023, kami sudah mulai melakukan penjajakan untuk berinvestasi di sektor kesehatan," ungkapnya.
Baca Juga: Hasil Survei Ungkap Dukungan Pemilih Jokowi Akan Beralih ke 2 Sosok ini!
Menurut John, sektor kesehatan merupakan infrastruktur dasar yang dibutuhkan masyarakat, sehingga ketersediaan sistem kesehatan yang berkualitas di IKN menjadi penting dalam menciptakan rasa aman dan nyaman.
"Lippo selalu mendukung rencana dan strategi pemerintah meningkatkan perekonomian nasional, serta peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Proyek strategis IKN menjadi salah satu langkah besar pemerintah mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera," tambahnya.
Saat ini, Siloam memiliki 41 rumah sakit dan puluhan klinik di 23 kota di Indonesia dengan 14 RS di antaranya berlokasi di Jabodetabek.
Sementara, di Pulau Jawa terdapat tujuh RS, lima di Sumatera, enam di Bali dan Nusa Tenggara, tiga di Kalimantan, lima di Sulawesi, dan satu di Maluku. Jaringan rumah sakit tersebut ditopang 2.700 dokter umum dan spesialis, serta lebih dari 15.000 perawat dan staf pendukung.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.