JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, dirinya memahami jika peristiwa penganiayaan yang dilakukan anak pejabat Ditjen Pajak, akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Keuangan secara keseluruhan. Apalagi, pelaku juga kerap memamerkan gaya hidup mewah di media sosialnya.
Insiden itu membuat masyarakat mengutarakan kekecewaan, kemarahan, bahkan keengganan untuk membayar pajak dan melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).
Namun, kata dia, jangan sampai hal itu membuat masyarakat berhenti membangun Indonesia.
“Kami memahami itu, tapi kami sampaikan ada yang namanya respons correct, koreksi terhadap persepsi dan juga faktual tentang tugas dan Amanah Ditjen Pajak. Tidak hanya persepsi, karena persepsi bisa saja subyektif,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers yang dikutip dari Breaking New Kompas TV, Jumat (24/2/2023).
Baca Juga: Sri Mulyani Minta Maaf pada Keluarga David Korban Penganiayaan Anak Pejabat Pajak
“Uang pajak itu uang rakyat, uang kita semua. Kewajiban bayar pajak diatur dalam Undang-Undang dan hasil pajak juga digunakan untuk kepentingan bersama,” ujarnya.
Ia memaparkan, tahun ini, uang pajak akan digunakan sebesar Rp608,3 triliun untuk pendidikan, Rp169 triliun untuk kesehatan, Rp479 triliun untuk bantuan sosial dan perlindungan sosial, serta untuk pembangunan infastruktur yang akan digunakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Ia menegaskan, Kementerian Keuangan berkomitmen untuk mengelola pajak dari rakyat sesuai ketentuan.
“Ayo kita terus berpikir dan menjaga sikap, untuk terus membangun Indonesia secara konstruktif. Hal-hal yang terjadi, pengkhianatan atau kejahatan yang melanggar integritas kita koreksi. Tapi kita tidak boleh menyerah untuk menjalankan Undang-Undang dan amanat konstitusi,” ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Baca Juga: Ingin Adukan Pegawai Kemenkeu Bermasalah? Bisa Kontak Nomor Hotline 134 Atau www.wise.kemenkeu.go.id
Sri Mulyani mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang sudah memberi banyak masukan dan mengkoreksi Kementerian Keuangan. Ia menyebut masukan dari masyarakat, baik lewat kanal pengaduan resmi atau media sosial, sangat berharga untuk perbaikan kinerja jajarannya.
Ia meminta masyarakat untuk jangan ragu melaporkan pegawai Kementerian Keuangan yang mempunyai gaya hidup hedon, melanggar aturan, menyalahgunakan wewenang, dan diipertanyakan asal harta kekayaannya.
“Masyarakat dapat melaporkan melalui saluran pengaduan Kemenkeu di nomor hotline 134 atau bisa melalui situs www.wise.kemenkeu.go.id,” ucapnya.
“Saya berharap masyarakat membantu kami untuk menjaga penegakan disiplin dan integritas pegawai Kemenkeu. Kalau masyarakat lihat, kenal, dan mengetahui tolong sampaikan ke kami mengenai mereka,” kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani Copot Rafael, Pejabat Pajak yang Anaknya Aniaya Putra Petinggi GP Ansor
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.