JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman menyatakan ada kemungkinan penutupan titik putar balik (U-Turn) bertambah seiring dengan upaya mengatasi kemacetan arus lalu lintas di Ibu Kota.
"Iya rencana (akan bertambah), sambil kita evaluasi terus tempat (putar balik) mana lagi yang akan ditutup," kata Latif seperti dikutip dari Antara, Minggu (12/2/2023).
Menurut Latif, penutupan itu dilakukan karena beberapa alasan. Antara lain putar balik kendaraan yang tidak pada tempatnya ataupun mungkin pada tempatnya tapi sudah tidak layak lagi jadi putaran.
Karena itu, dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melakukan beberapa penutupan.
"Memang setelah dievaluasi 'U-Turn' itulah yang menjadi penyebab terhambatnya arus lalu lintas sehingga perlu ditutup," ujarnya.
Baca Juga: KAI Commuter Siapkan 31 Feeder Tambahan di Stasiun Manggarai untuk Antisipasi Kepadatan Jam Sibuk
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya pun mendukung kebijakan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terkait penutupan 27 titik putar balik di sejumlah jalan arteri.
"Iya sangat mendukung karena itulah sebab penyebab terjadinya perlambatan arus," ucapnya.
Diberitakan Kompas TV sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan melakukan uji coba penutupan 27 titik putar balik (u-turn). Uji coba akan dilakukan pada Juni 2023, sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota mulai Juni 2023.
Dalam praktiknya, Dishub akan akan memasang pembatas berwarna oranye (water barrier) di setiap putaran balik tersebut.
“Kita uji coba dulu selama tiga bulan, nanti kalau sudah fixed (tetap) baru tutup permanen,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo di Balai Kota Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Baca Juga: Sidang Vonis Ferdy Sambo Hari Ini, Simak Lagi Tuntutan dan Hal yang Memberatkan
“Kami lakukan simulasi menggunakan software transportasi. Kemudian kami implementasikan, setelah itu kami kaji. Kami evaluasi secara rutin,” ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Ia menyampaikan, keberadaan 27 putaran balik itu menyumbang titik kemacetan di Jakarta selama ini. Lantaran, saat akan berputar kendaraan roda empat atau lebih biasanya akan melambat sehingga memicu kemacetan.
"Begitu kendaraan akan berputar biasanya manuver itu akan memakan setengah lajur. Jika dia ke kanan, otomatis kiri jalan (sebagian tertutup)," ujarnya.
Berikut 27 putar balik di Jakarta yang rencananya akan ditutup:
Wilayah Jakarta Pusat
1. Jalan Garuda (Wuling Motor)2. Jl. Palmerah Utara (Apotik Bundaran Slipi)
3. Jl. Sukarjo Wiryopranoto (BNI Sawah Besar)
4. Jl. Pejompongan (Menara BNI)
Wilayah Jakarta Selatan
1. Jl. Raya Pasar Minggu (Perumahan Sat Brimobda)
2. Jl. Pakubuowo VI (Jl. Martimbang II)
3. Jl. Raya Pasar Minggu (Halte H. Samali)
4. Jl. RC Veteran Raya (Pom Bensin Pertamina)
Sumber : Antara, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.