Baca Juga: Kondisi Keuangan Kurang Sehat, 11 Perusahaan Asuransi dalam Pengawasan Khusus OJK
Sayangnya, informasi penting tentang risiko investasi maupun biaya-biaya yang timbul dari pembelian unit link ini sering kali tidak diketahui oleh konsumen. Salah satu sebabnya, karena agen yang kurang jelas memberikan informasi penting tersebut kepada konsumen.
Nah, agar konsumen tidak merasa ‘terjebak’ ketika memutuskan membeli produk unit link, Devi Dimitra Maksum dari Manulife Financial memberikan sejumlah tips. Pertama, pilih jenis unit link yang sesuai dengan profil pribadi.
Misalnya, nasabah konservatif jangan memilih unit link dana saham yang berisiko tinggi, sebaliknya nasabah agresif jangan memilih unit link pendapatan tetap yang memberi imbal hasil rendah.
Kedua, membeli unit link dari perusahaan asuransi yang sehat, besar, dan terpercaya. Selain itu pelajari juga track record perusahaan tersebut dalam membayar klaim nasabah apakah mudah atau sulit.
“Ketiga, pelajari dengan seksama ilustrasi produk unit link yang dibuat oleh agen. Jangan ragu sedikit pun untuk menanyakan jika merasa kurang jelas atau tidak paham. Di samping itu, pastikan agen memiliki lisensi atau sertifikat sebagai agen penjual unit link yang dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Hanya agen yang memiliki sertifikat ini yang berhak menawarkan produk unit link kepada konsumen,” terang Devi.
Keempat, cermati komponen biaya yang diberlakukan perusahaan asuransi penerbit unit link. Sebagai gambaran, jika anda membeli reksa dana langsung ke manajer investasi akan dikutip fee pengelolaan dana sekitar 2%, maka ketika membeli unit link dari perusahaan asuransi, kemungkinan besar konsumen akan kena biaya dua kali. Yakni untuk membayar perusahaan asuransi dan membayar si manajer investasi.
Baca Juga: BPOM Setop Peredaran Praxion, Diminum Pasien Gagal Ginjal, Lalu Meninggal
Berikut adalah jenis-jenis unit link yang sebaiknya dikenali dan dipahami konsumen sebelum membelinya:
JENIS-JENIS UNIT LINK
1. Cash Fund Unit Link atau unit link pasar uang
Biasanya, perusahaan asuransi penerbit unit link jenis ini menempatkan portofolio investasi nasabahnya 100% pada instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka, SBI, dan surat utang jangka pendek.
Jika anda tergolong investor yang konservatif dan tidak berani mengambil risiko besar, produk unit link jenis ini bisa jadi pilihan, sebab selain berjangka waktu pendek, risikonya paling rendah.
2. Fixed Income Unit Link atau unit link pendapatan tetap
Lazimnya, komposisi dana investasi nasabah akan difokuskan minimal 80% di instrumen obligasi. Bagi anda yang ingin mendapatkan keuntungan pada tingkat bunga optimal namun tetap mengutamakan pendapatan yang stabil dan konsisten, bisa mempertimbangkan untuk mengambil unit link tipe ini.
3. Managed Unit Link atau unit link pendapatan campuran
Jenis unit link biasanya menempatkan portfolio pada saham dan obligasi dengan komposisi tertentu. Banyak orang yang berpendapat, jenis unit link ini sesuai bagi para nasabah yang ingin memperoleh pendapatan memadai sekaligus peluang pertumbuhan investasi jangka panjang.
4. Equity Unit Link atau unit link dana saham,
Equity Unit Link menempatkan dana nasabah pada saham minimal 80%. Jika anda ingin mendapatkan keuntungan berinvestasi secara maksimal bisa mempertimbangkan unit link ini. Syaratnya, anda harus berani mengambil risiko tinggi. Sebab, nilai investasi yang dibenamkan di unit link jenis ini sangat bergantung pada pergerakan indeks saham.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.