Sementara itu, Sekjen Kemendag Suhanto dalam kesempatan yang sama menyebutkan, pemerintah memiliki mekanisme Cadangan Stabilisasi Harga dan Pasokan (CSHP) untuk bisa menjaga stabilitas harga beras.
"Pemerintah itu punya namanya Cadangan Stabilisasi Harga dan Pasokan (CSHP), di mana apabila harga beras lebih tinggi dari HET, bulog akan turun tangan dan sisanya akan dibayar pemerintah," ujarnya.
Suhanto juga menjelaskan bahwa harga beras saat ini hanya naik 0,9 persen dibanding tahun lalu.
"Jadi tidak perlu khawatir, harga pasti terkendali dan Bulog mulai besok bersama Pak Menteri Perdagangan mulai intervensi karena ada kenaikan sedikit," jelasnya.
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan kenaikan harga beras yang terjadi akhir-akhir ini dikarenakan harga gabah yang naik.
"Karena beras ini (harga) gabahnya itu naik, dari Rp4.400 sekarang jadi Rp5.500," ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan besar berebut untuk membeli gabah dari Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), dan Banten.
"Perusahaan-perusahaan besar tidak beli padi, di Jatim bikin, Jateng bikin, di Banten bikin, jadi rebutan beli gabah," terangnya.
"Gabahnya (seharga) Rp5.500, sehingga harga beras otomatis naik."
Baca Juga: Mendag Zulkifli Hasan Ungkap Alasan Harga Beras Naik: Perusahaan Besar Rebutan Beli Gabah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.