Seperti diketahui, China menjatuhkan sederet sanksi ekonomi kepada Taiwan, buntut kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke wilayah itu pada 2 Agustus lalu.
Sanksi ini sebagai bentuk protes keras China, yang menganggap AS telah melanggar kedaulatan Negeri Tirai Bambu itu.
Sejak kabar Pelosi akan mengunjungi Taiwan beredar, China telah menghentikan 35 izin impor dari 35 eksportir biskuit dan kue kering di Taiwan. Lalu sejak Rabu kemarin, Otoritas perdagangan China mengumumkan pembatasan perdagangan dengan Taiwan.
Baca Juga: Taiwan Meminta Indonesia Ikut Mengutuk Tindakan Militer China, Disebut Mengancam Stabilitas Regional
China langsung menghentikan pengiriman pasir ke Taiwan. Hal itu pernah dilakukan pada 2007, di mana impor pasir dari China dihentikan selama setahun karena masalah lingkungan.
Kemudian, China juga melarang masuk impor buah jeruk, mackerel dari Taiwan. Pihak China menyebut produk-produk tersebut mengandung residu pestisida yang tinggi.
Namun, menurut Kepala ekonom Asia Pasifik di Natixis di Hong Kong, Alicia García-Herrero, pembatasan perdagangan komoditas pertanian tidak akan memberikan dampak signifikan bagi ekonomi Taiwan.
Sedangkan untuk larangan ekspor pasir, bisa berdampak cukup besar. Pasalnya, Taiwan sedang membangun konstruksi besar-besaran pasca-pandemi.
Baca Juga: Tak Ingin Pemilu Terganggu, Jokowi Minta Proyek-Proyek Segera Diselesaikan
“Ada kekurangan pasir dan kerikil selama beberapa waktu di Taiwan. Saya tidak akan mengatakan itu adalah ekspor utama dari Cina tetapi itu merugikan Taiwan,” kata García-Herrero, dikutip dari Al-Jazeera, Kamis (4/8/2022).
Hal senada diungkapkan pengamat perdagangan Tiongkok di Universitas Manajemen Singapura, Henry Gao. Ia menyebut pasir merupakan sumber daya penting bagi Taiwan karena digunakan untuk sektor teknologi dan militer serta konstruksi.
Tapi tetap saja, penghentian ekspor pasir tidak akan membuat ekonomi Taiwan terpuruk.
“Saya pikir kemungkinan besar Cina akan mengumumkan sanksi ekonomi lainnya, tetapi tidak mungkin efektif kecuali Cina melarang impor terbesarnya dari Taiwan, semikonduktor. Namun, itu akan merugikan Cina sendiri juga, karena begitu banyak perusahaan Cina bergantung pada semikonduktor,” tutur Gao.
Taiwan adalah produsen terbesar semikonduktor, yang digunakan untuk berbagai industri. Perusahaan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) adalah produsen cip semikonduktor yang menguasai 54 persen pangsa pasar semikonduktor dunia pada 2020.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.