Kompas TV bisnis kebijakan

Kemlu Tegaskan Indonesia Tak Pernah Setujui Sistem Maid Online Malaysia

Kompas.tv - 22 Juli 2022, 15:42 WIB
kemlu-tegaskan-indonesia-tak-pernah-setujui-sistem-maid-online-malaysia
Ilustrasi tenaga kerja Indonesia (TKI). (Sumber: Kontan.co.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Edy A. Putra

Baca Juga: Malaysia Akhirnya Setuju Integrasikan Sistem Perekrutan Pekerja Migran Indonesia

Pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara penempatan pekerja migran Indonesia ke Malaysia sejak 13 Juli 2022, karena Kuala Lumpur melanggar MoU tenaga kerja yang telah disepakati kedua negara.

Keputusan itu dibuat setelah perwakilan RI menemukan beberapa bukti bahwa Malaysia masih menerapkan SMO, yaitu sistem rekrutmen yang di luar kesepakatan dalam MoU.

MoU tersebut mengatur tentang penggunaan sistem satu kanal atau OCS sebagai sistem perekrutan hingga pengawasan PMI ke Malaysia, sekaligus untuk memberikan perlindungan maksimal bagi PMI.

Selain dengan Malaysia, Indonesia saat ini juga masih membahas kelanjutan pengiriman TKI dengan Arab Saudi.

“MoU (perjanjian) sudah ada, tapi belum bisa implementasi karena masing-masing negara sedang memperbaiki sistemnya, kalau sudah selesai maka penempatan PMI itu bisa dilakukan lagi,” kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah seperti dikutip dari Antara, Senin (18/7/2022).

Baca Juga: Yasonna Sebut Lagu YouTube Bisa Jadi Jaminan Kredit Bank, Ini Respons BRI

Ida mengatakan, ketiga negara menargetkan pembahasan Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) tersebut selesai pada tahun 2022. Penerapan sistem tersebut sempat tertunda karena pandemi Covid-19.

“Kalau Indonesia siap, sistem itu dibangun Malaysia. Lalu untuk Arab Saudi sendiri semestinya sudah berjalan pada 2020, tapi karena Covid-19 tidak bisa dilakukan, karena MoU-nya habis selama dua tahun sebagai pilot project. Sekarang kami sedang memperbaharui MoU itu, pembahasannya sudah mau selesai,” tutur Ida.

Ia menjelaskan, nantinya TKI yang bekerja di Arab Saudi ditempatkan di pengguna jasa yang berbadan hukum, bukan perseorangan.

“Masing-masing negara sedang memperbaiki sistemnya, kita berupaya mencari yang terbaik,” ucapnya.




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x