JAKARTA, KOMPAS.TV – Kekayaan Elon Musk harus terpangkas US$ 12,3 miliar lantaran saham Tesla Inc merosot ke level terendah tahun ini. Hal tersebut disebut-sebut dipengaruhi salah satunya karena sejumlah cuitan di akun twitter miliknya mengenai politik hingga ESG.
Diketahui, Musk semakin vokal sejak memberikan tawaran senilai US$ 44 miliar untuk Twitter.
Musk telah menulis cuitan bahwa ESG adalah “penipuan” setelah Tesla kehilangan tempatnya di indeks S&P Global yang melacak perusahaan pada standar lingkungan, sosial, dan tata kelola mereka.
Exxon is rated top ten best in world for environment, social & governance (ESG) by S&P 500, while Tesla didn’t make the list!
— Elon Musk (@elonmusk) May 18, 2022
ESG is a scam. It has been weaponized by phony social justice warriors.
Pada cuitan terpisah, Musk mengumumkan peralihan politiknya dari Demokrat ke Republik. Ia mendukung Demokrat di masa lalu karena mereka kebanyakan adalah partai kebaikan.
"Mereka telah menjadi partai perpecahan & kebencian, jadi saya tidak bisa lagi mendukung mereka dan akan memilih Republik," katanya dikutip dari Bloomberg, Kamis (19/5).
Baca Juga: Jokowi Pakai Sepatu Lokal Saat Temui Elon Musk: dari Harga hingga Bikin Netizen Malaysia Kesengsem
Musk memperkirakan bahwa serangan politik terhadapnya akan meningkat secara dramatis dalam beberapa bulan mendatang.
Disebutkan, Musk telah kehilangan US$ 49 miliar sejak meluncurkan tawarannya untuk Twitter bulan lalu. Sebagian disebabkan pasar yang lebih luas jatuh dan karena beberapa investor di Tesla semakin khawatir tentang bagaimana dia mendanai tawarannya untuk raksasa media sosial.
Meskipun demikian, Bloomberg Billionaires Index masih mencatat Musk sebagai orang terkaya di dunia. Total kekayaan yang saat ini dimiliki masih sekitar US$ 209,9 miliar.
Ini bukan kali pertama duit Elon Musk terbakar. Pada Februari tahun lalu, kekayaannya dikabarkan merosot gara-gara jatuhnya mata uang kripto bitcoin.
Saat itu, harga bitcoin turun drastis. Harga saham Tesla anjlok 20 persen sejak mencapai harga tertinggi di level US$880 per lembar di awal Januari.
Elon Musk kemudian diprediksi kehilangan kekayaannya yang mayoritas berasal dari saham Tesla sampai US$ 15,2 miliar. Itu setara Rp 210 triliun dengan kurs waktu itu.
Sumber : Kompas TV/bloomberg.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.