JAKARTA, KOMPAS.TV- Perusahaan rintisan digital atau start up yang melibatkan lebih banyak perempuan di dalamnya, ternyata mampu menghasilkan pendapatan lebih tinggi. Hal itu diungkap Bank Dunia, berdasarkan hasil analisis Boston Consulting Group di Amerika Serikat.
Hasil studi tersebut menyatakan, startup yang dikelilingi perempuan menghasilkan pendapatan kumulatif 10 persen lebih tinggi selama 5 tahun dan berkinerja lebih baik, dibanding startup yang jumlah perempuannya lebih sedikit.
Kemudian, perusahaan dengan direktur utama (chief executive officer/CEO) dan direktur keuangan (chief financial officer/CFO) perempuan menghasilkan keuntungan lebih banyak dan kinerja harga saham yang lebih baik.
"Secara global perusahaan yang dipimpin perempuan sering kali menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dan menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih tinggi," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen, seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/3/2022).
Baca Juga: Sejarah Hari Perempuan Sedunia atau International Women’s Day, Diperingati sejak 1911
Ia melanjutkan, studi itu menjadi salah satu bukti keterlibatan perempuan dalam bisnis akan mendorong kemajuan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara.
Menurutnya, pekerja perempuan yang lebih banyak akan meningkatkan pasokan tenaga kerja dan membuat sebuah bisnis jadi lebih kompetitif.
Semakin banyak pekerja perempuan akan mendorong daya saing ekonomi, dengan meningkatkan keragaman keterampilan yang tersedia bagi pemberi kerja.
"Keragaman kreativitas membantu untuk menghasilkan ide-ide baru, berinovasi, dan meningkatkan jangkauan tugas," ujar Kahkonen.
Baca Juga: Kepala UNICEF yang Baru Yakin Taliban Pegang Janji agar Anak Perempuan Kembali Bersekolah
Ia pun menyampaikan hasil survei yang dilakukan organisasi buruh internasional (International Labour Organization/ILO). Sebanyak 77 persen perusahaan yang disurvei ILO setuju, keragaman gender membantu meningkatkan penghasilan bisnis.
Lalu, memperbanyak jumlah pekerja perempuan dalam bisnis juga punya keuntungan lain. Yaitu ketika perempuan punya lebih banyak uang, mereka cenderung berinvestasi pada anak-anak mereka.
"Ini berarti membangun warga negara yang lebih berpendidikan dan lebih sehat dari waktu ke waktu," tutur Kahkonen.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.