BALIKPAPAN, KOMPAS.TV – Produksi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar PT Pertamina Refinery Unit atau RU V Balikpapan, Kalimantan Timur menurun. Hal ini disebabkan oleh terbakarnya kilang minyak yang terjadi pada Jumat sekitar pukul 10.32 Wita.
"Area yang terbakar pabrik pengolah solar, jadi akan mengurangi produksi. Tapi kami berupaya menjaga penyaluran solar, masih tersedia cadangan yang jumlahnya cukup melimpah," jelas General Manajer Pertamina RU V Balikpapan Wahyu Sulistyo Wibowo di Balikpapan, Jumat (4/3/2022), dikutip dari Antara.
Ia menyebutkan, cadangan BBM jenis solar masih ada sekitar 600.000 barel dan sudah berkomunikasi dengan Pertamina Patra Niaga untuk suplai dipastikan aman. Pengiriman atau penyaluran tidak dijadwal ulang. Penyaluran solar melalui kapal juga aman.
Pertamina RU V Balikpapan terkait hal ini akan segera mengupayakan perbaikan terhadap unit kilang minyak yang terbakar tersebut. Namun, untuk melakukan perbaikan, diungkapkan Wahyu, masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan secara internal bersama kepolisian.
Baca Juga: Pertamina Pastikan Kebakaran di Kilang RU V Balikpapan Tidak Ganggu Pasokan BBM dan LPG
Penyebab Kebakaran
Pertamina RU V Balikpapan menduga kobaran api terjadi pada penukar panas, tepatnya pada bagian alat pendingin udara. Dijelaskan, alat pendingin udara tersebut seperti kipas angin, letaknya di atas agar menyedot angin dari bawah kemudian mendinginkan tempat penampung minyak yang telah diolah.
"Tapi penyebab pastinya masih didalami, di lapangan masih melakukan penilaian dan evaluasi untuk antisipasi terjadinya kebakaran di area lainnya," ujarnya.
Setelah pemadaman dan pendinginan langsung dilakukan upaya mengidentifikasi untuk mengetahui kerusakan yang terjadi, serta mengumpulkan data untuk mencari penyebab kebakaran tersebut.
Baca Juga: Pertamina Masih Investigasi Penyebab dan Kerugian Pasca Kebakaran Kilang Minyak di Balikpapan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.