JAKARTA, KOMPAS.TV – Dalam rangka meningkatkan kualitas program kartu prakerja, akan dilakukan investasi besar-besaran untuk contact center atau pusat pengaduan bagi peserta terkait program kartu prakerja. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari.
Diketahui, pemerintah akan melanjutkan program kartu prakerja pada tahun 2022 mendatang dengan anggaran Rp 11 triliun. Anggaran ini setara 4,3 persen dari pagu anggaran perlindungan sosial tahun 2022 senilai Rp 252,3 triliun.
“Supaya bisa mendengarkan keluhan dari peserta kartu prakerja dan itu digunakan untuk input memperbaiki program,” kata Denni dalam webinar Impact Evaluation of Kartu Prakerja, Rabu (1/12/2021), dilansir dari Kontan.co.id.
Adapun, Denni menjelaskan, program kartu prakerja memiliki tiga kanal pengaduan, yakni melalui live chat, hotline yang bebas di telepon secara gratis, dan melalui web form yang sifatnya personal.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Status 86.878 Peserta Kartu Prakerja Dicabut
Hal itu sejalan dengan misi dari manajemen pelaksana program kartu prakerja yakni, menciptakan sebuah sistem yang mudah untuk diakses oleh peserta kartu prakerja. Sehingga, layanan ini bisa diakses 100 persen digital.
Selain itu, manajemen pelaksana program kartu prakerja juga akan berinvestasi dari sisi komunikasi dan sosialisasi. Tujuannya agar program ini dapat diketahui publik secara lebih luas lagi.
“Karena untuk memanfaatkan program orang harus tahu terlebih dahulu. Alhamdulilah Instagram kita sudah diikuti oleh sobat prakerja sebanyak 3,5 juta orang dan diharapkan teman-teman terus kemudian memantau perkembangan program kartu prakerja,” terangnya.
Baca Juga: Usai Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 22, Simak Cara Pilih dan Beli Pelatihan
Sumber : Kompas TV/Kontan.co.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.