MAGELANG, KOMPAS TV – Para petani di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah berupaya tidak lagi menjual kopi dalam bentuk biji kopi merah dan green bean.
Hal ini untuk mencegah Kopi Magelang tidak lagi sembarang 'pindah KTP'.
Pasalnya, kopi produksi Magelang kurang dikenal karena lebih banyak dibeli pengepul atau pelaku usaha kopi untuk kemudian diolah dan diberi label sebagai kopi asal daerah lain.
Selain itu, para petani juga berupaya meningkatkan jenama kopi Magelang yang selama ini belum banyak dikenal di pasaran.
Muhammad Arif dari Komunitas Kopi Magelang mengatakan, banyak kedai kopi atau kafe di Magelang belum memakai kopi produksi Magelang sebagai bahan baku, sehingga penting untuk melakukan promosi.
“Upaya mempromosikan kopi Magelang sudah sempat dilakukan dengan membagikan 2.000 gelas kopi gratis kepada pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur pada Sabtu (2/10/2021),” ujarnya, Senin (11/10), dilansir dari Kompas.id.
Upaya serupa juga masih akan terus dilanjutkan, setidaknya hingga sebulan mendatang.
Komunitas Kopi Magelang diketahui beranggotakan kalangan pencinta kopi, pelaku usaha kafe atau kedai kopi, barista, dan petani kopi.
Selain melalui promosi, para petani juga mulai memproses sendiri biji kopi untuk menghindari menjual biji kopi hasil panen ke luar daerah.
”Kami berusaha mencegah agar kopi Magelang tidak lagi sembarangan ’pindah KTP’,” ujar Lukman, salah seorang petani dari Kelompok Tani Kerug Mulyo, Dusun Kerug Batur, Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Kelompok Tani Kerug Mulyo selama ini berusaha tidak menjual kopi dalam bentuk biji kopi merah dan green bean.
Mereka berkomitmen memproses dan mengolah sendiri hasil panen kopi.
Kopi hanya dijual dalam bentuk roasted bean atau yang sudah disangrai.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.