SIMPANG EMPAT, KOMPAS.TV - Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) Hamsuardi mengancam akan menutup pabrik kelapa sawit PT Berkat Sawit Sejahtera (BSS) Simpang Tiga Alin. Langkah tersebut akan diambil karena diduga limbah pabrik itu mencemari sungai yang ada dekat lokasi pabrik.
"Memang ada laporan masyarakat tentang dugaan limbah bocor. Air limbah bocor sampai ke Sungai Batang Alin menyebabkan ikan mati," katanya di Simpang Empat, Selasa (3/8/2021).
Untuk memastikan hal itu Hamsuardi langsung turun kelapangan dan melihat dugaan limbah bocor itu. Ia meminta pihak perusahaan segera menyelesaikan persoalan tersebut, jika tidak Pemkab Pasaman Barat tidak akan sungkan untuk menutup perusahaan.
"Air limbah pabrik jangan langsung buang ke sungai. Jika ada pipa bocor segera perbaiki. Jika nanti terjadi hal serupa, saya akan tutup perusahaannya," tegas Hamsuardi.
Untuk itu, Ia juga meminta kepada masyarakat agar mengawasi jalannya operasional perusahaan. Jika ada kejanggalan, segera memberikan laporan sehingga dapat ditindaklanjuti oleh kepala daerah.
Baca Juga: Sampah Medis Covid-19 Meningkat, BRIN Kembangkan Teknologi Pengolah Limbah
Hamsuardi mengharapkan ke depannya tidak ada lagi persoalan pencemaran lingkungan oleh perusahaan. Bukan hanya PT BSS, tetapi seluruh perusahaan di Pasaman Barat harus tertib aturan. Tidak hanya aspek tersebut, hubungan dengan masyarakat juga harus terjalin dengan baik.
"Menutup perusahaan yang tidak taat aturan itu instruksi Presiden. Jika ada perusahaan yang melanggar, akan kita tutup. Kita boleh berinvestasi, tapi jangan merusak," sebutnya.
Sementara Humas PT BSS Simpang Tiga Alin Kecamatan Gunung Tuleh Marjohan saat dikonfirmasi membenarkan ada limbah pabrik sampai ke sungai menyebabkan ikan mati. Namun, bukan pencemaran limbah tetapi ada pipa limbah yang bocor sehingga aliran air limbah sampai ke sungai.
"Kejadiannya pada Jumat (30/7) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Tidak ada unsur kesengajaan dalam hal ini," terangnya.
Terkait pipa bocor, pihaknya telah memperbaiki pipa tersebut. Bahkan pihak Dinas Lingkungan Hidup telah memeriksa dan ditemukan pipa yang bocor bukan sengaja limbah dibuang ke sungai.
"Terhadap ikan yang mati kita akan mengganti dengan bibit ikan karena sungai itu merupakan sungai ikan larangan. Bahkan bentuk partisipasi perusahaan sejak 2017 selalu memberikan bantuan ikan sebanyak Rp 30 juta per tahun," ujarnya.
Baca Juga: Limbah Pabrik Susu Cemari Sungai dan Sumur Warga
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.