JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menceritakan jika dirinya kerap menerima pesan SMS berisi penawaran pinjaman uang atau utang dalam waktu cepat.
Sri Mulyani mengungkapkan, bentuk pinjaman yang ditawarkan kepadanya besarannya berbeda-beda. Dimulai dari Rp 1 Juta hingga Rp 5 Juta.
Baca Juga: Pinjaman Online akan Dikenakan Pajak oleh Pemerintah?
Adapun syarat untuk meminjam uang tersebut pun juga beda-beda. Boleh menjaminkan BPKB kendaraan hingga sertifikat rumah.
Karena saking seringnya menerima pesan tersebut di ponselnya, sampai-sampai Sri Mulyani harus meluangkan waktu untuk menghapus pesan-pesan itu setiap hari.
“Sekarang banyak yang tawarkan, Anda butuh dana cepat? Anda butuh Rp 1 juta, Rp 5 juta, kalau kamu punya BPKB, rumah, jaminan dan sebagainya,” kata Sri Mulyani dalam sebuah webinar pada Selasa (23/3/2021).
"Itu HP saya tiap hari harus hapus-hapus kayak gitu."
Baca Juga: Siap-siap, Bisnis Pinjaman Online akan Dikenakan Pajak
Sri Mulyani mengatakan, maraknya SMS-SMS berisi penwwaran pinjaman uang atau utang itu merupakan dampak dari perkembangan teknologi finansial atau fintech yang kian maju.
Melalui fintech, masyarakat bahkan bisa mendapatkan pinjaman hanya melalui perangkat yang ada di ponsel.
Pinjaman ini bisa dilakukan dalam waktu yang relatif singkat bila dibandingkan dengan cara konvensional atau melalui perbankan.
Namun demikian, Sri Mulyani mengingatkan akan pentingnya pengawasan yang lebih ketat dari praktik pinjaman tersebut.
Baca Juga: Catat! Inilah Pinjaman Online Berizin dan Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Per 22 Desember 2020
Karena itu, ia meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk terus melakukan edukasi, sehingg masyarakat mengetahui mana fintech yang legal dan ilegal.
“Memonitor agar perkembangan bisa ciptakan edukasi. OJK harus katakan produk-produk yang itu (diawasi dan tidak diawasi)," ucap Sri Mulyani.
"Fintech sekarang udah muncul, tadinya kan orang seperti tengkulak, sekarang tengkulaknya coming to your handphone."
Meski demikian, ia menilai kemajuan teknologi saat ini merupakan hal yang tak bisa dihindari. Banyaknya platform digital pun dinilai bisa meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air.
Baca Juga: Ada Kuota 57 juta Orang, Cek Syarat Pinjaman Online Rp 10 juta dari BRI
Sebagai pembuat kebijakan, Sri Mulyani menerima perkembangan tersebut dan implementasinya terhadap sektor keuangan.
Ia pun terus melakukan upaya perbaikan agar ekosistem keuangan bisa berjalan lebih baik mengikuti perkembangan yang ada.
“Saya sangat humble, meski saya sudah lama jadi Menteri Keuangan. Kita akan perbaiki ekosistem kita, saya humble dengan fenomena ini,” kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Luhut Klaim Pernah Tolak Pinjaman Bank Dunia untuk Vaksin Corona, Ini Cerita Lengkapnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.