PAPUA, KOMPAS.TV- Kuasa Hukum Susi Air Donal Fariz, menyerahkan kepada otoritas yang berwenang untuk menyelesaikan dengan berbagai pendekatan sehingga pilot Susi Air bisa yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) bisa dibebaskan. Sejauh ini, pihak Susi Air juga sudah berkomunikasi dengan keluarga Kapten Phillip di Selandia Baru melalui konsulat kedutaan besar.
“Istri pilot Susi Air ini juga seorang WNI dan tinggal di Bali, jadi komunikasi dengan keluarga berjalan,” ujarnya, Jumat (10/2/2023).
Menurut Donal, minimnya informasi yang diperoleh memunculkan keraguan. Salah satunya, apakah Phillip masih menjadi sandera atau tidak.
Baca Juga: TNI AD Kirim Pasukan ke Nduga Papua, Cari Pilot Susi Air sekaligus Kejar KKB
“Karena kami melihat ada kelompok-kelompok tertentu yang juga mengklaim menyanderan Phillip, saat kami minta bukti foto tidak dikirim, ini menjadi tidak mudah mencari puzzle informasi yang berserakan,” ucapnya.
Kapten Phillips yang merupakan warga negara Selandia Baru sudah bekerja di Susi Air selama 13 tahun dan enam tahun bekerja di daerah Papua.
“Tidak sembarangan orang bisa menjadi kapten di Papua, orang-orang yang bisa terbang di daerah pegunungan memiliki standar tinggi dan sekolah khusus di Florida,” tutur Donal.
Untuk Papua, Susi Air melayani lebih dari 20.400 penerbangan pada 2022. Setelah kejadian pembakaran pesawat Susi Air, kehilangan kontak dengan pilot karena beberapa versi, penyanderaan atau pilot melarikan diri.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY dikabarkan hilang kontak sesaat setelah mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa (7/2/2022). Pesawat itu hilang kontak pada pukul 06.17 WIT.
Dua jam berselang, Susi Air mendapati pemancar sinyal darurat atau Emergency Locator Transmitter (ELT) pesawat tersebut dalam posisi aktif pukul 09.12 WIB, kemudian direspons oleh perusahaan dengan kondisi darurat lewat pengiriman pesawat lain guna mengecek posisi pesawat.
Baca Juga: KSAD Kirim Prajurit untuk Evakuasi Pilot Susi Air, Pendekatan Humanis Akan Diutamakan!
Namun, pesawat itu ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro. Seluruh penumpang yang berjumlah lima orang dan pilot pesawat Susi Air tersebut tak ada di lokasi saat pesawat tersebut ditemukan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.