> >

Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon Siap Laporkan Ketua RT ke Mabes Polri, Ini Alasannya

Jawa barat | 25 Juni 2024, 09:47 WIB
Marliyana (33), kakak Vina, menunjukkan foto adiknya di rumahnya di Jalan Kapten Samadikun, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/5/2024). Vina merupakan pelajar yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan pada 2016. (Sumber: Kompas.id/Abdullah Fikri Ashri)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Keluarga dari para terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon pada 2016 silam berencana melaporkan Abdul Pasren ke Mabes Polri terkait dugaan membuat kesaksian palsu.

Abdul Pasren sendiri merupakan Ketua RT 2 RW 10, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon pada 2016 silam.

Dalam amar putusan, Pasren mengaku bahwa lima terdakwa, yakni Eko Ramdhani, Hadi, Jaya, Supriyanto, dan Eka Sandy, tidak tidur di rumahnya.

Baca Juga: Penyidik Polda Jabar Tak Hadir, Sidang Praperadilan Pegi di Kasus Vina Ditunda

Ia juga membuat pengakuan bahwa ia didatangi keluarga terpidana yang memintanya untuk membebaskan para terpidana tersebut.

Hal ini berbeda dengan keterangan keluarga terpidana saat ditemui politisi Dedi Mulyadi yang mengatakan bahwa kelima terpidana tidur di rumah kontrakan Pasren.

Salah satu saksi bernama Teguh mengatakan bahwa mereka tidur di rumah Ketua RT bersama anak Ketua RT, yang bernama Kahfi.

“Yakin saya, Pak. Kami tidur di rumah Pak RT, sama anak Pak RT-nya juga si Kahfi,” kata Teguh, Minggu (23/6/2024).

Sementara itu, kakak dari terpidana Supriyanto, Amina, mengatakan bahwa ia dan empat keluarga terpidana lain memang sempat mendatangi rumah Pasren.

Namun, ia membantah telah meminta Pasren untuk berbohong. Pihaknya justru meminta Pasren untuk berkata jujur, termasuk soal para terpidana yang tidur di rumahnya.

Ia juga memastikan tak ada keluarga yang sampai bersimpuh duduk di pangkuan Pasren seperti yang disebutkan dalam amar putusan. Justru keluarga hanya duduk di bawah, sementara Pasren di kursi.

Saat ini, pihak keluarga terpidana berencana melaporkan Pasren ke Mabes Polri.

“Siap laporkan. Kita siap menghadapi dan dipertemukan dengan Pak Pasren,” ujar dia.

Baca Juga: Reaksi Orangtua Pegi Setiawan usai Sidang Praperadilan Ditunda: Kecewa hingga Minta Tolong Jokowi

Sebagai informasi, Vina dan Eki dibunuh di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada 27 Agustus 2016 silam oleh sekelompok orang anggota geng motor.

Sejauh ini, sudah ada delapan orang yang diadili. Tujuh di antaranya divonis penjara seumur hidup, sedangkan satu yang lain dipenjara delapan tahun dan kini sudah bebas.

Pada 21 Mei 2024 lalu, polisi menangkap tersangka baru atas nama Pegi Setiawan yang disebut sebagai otak pembunuhan Vina dan Eki.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU