> >

Kasus Mayat Dalam Sarung, Keponakan Bunuh Paman karena Sakit Hati Kerap Dimarahi Saat Jaga Warung

Jabodetabek | 14 Mei 2024, 12:08 WIB
Pelaku berinisial FA (baju kuning) saat memperagakan kejadian pembunuhan terhadap AH di warung di Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (13/5/2024). (Sumber: Dok. Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya)

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.TV - Seorang pemuda berinisial FA (23) nekat membunuh pamannya berinisial AH (32) yang mayatnya terbungkus sarung di Pamulang, Tangerang Selatan.

Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully, mengungkapkan motif pelaku FA membunuh korban AH karena sakit hati.

"Kalau motifnya itu dia (FA) sakit hati, jadi dia itu sering dimarahi," kata Titus di Jakarta, Senin (13/5/2024).

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Mahasiswi di Malang 2 Tahun Lalu Terungkap, Begini Kronologi Pelaku Habisi Korban

Titus menuturkan pelaku FA selama ini bekerja dengan AH yang membuka toko kelontong Madura. 
Toko milik korban tersebut diketahui beroperasi 24 jam.

"Dia kayak merasa udah kerja bagus, kayak tidur subuh-subuh dibangungin 'lu kalau kerja lu tidur aja jangan di sini' begitu beberapa kali," ujarnya.

Akibat sering dimarahi korban, Titus mengatakan pelaku kemudian habis kesabarannya. Hingga akhirnya pada Kamis (9/5/2024), pelaku FA merencanakan pembunuhan terhadap korban.

Menurut Titus, pelaku FA membunuh korban AH menggunakan senjata tajam jenis golok yang selama ini dipakai untuk memotong kelapa di sebelah warung tempatnya bekerja.

"(Dibunuh) Pakai golok. Itu golok buat motong kelapa, jadi di sebelah kiri warung itu ada yang jualan kelapa," tutur Titus.

Baca Juga: Polisi Tangkap 2 Terduga Pelaku Pembunuhan 2 Pengamen di Prambanan, Kini Tengah Dalami Motif

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU