BNPB Beri Peringatan Dini Potensi Bencana Alam di Pulau Jawa hingga Awal 2025, Masyarakat Waspada
Peristiwa | 10 Desember 2024, 08:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak BNPB mengeluarkan peringatan kesiagaan bencana untuk seluruh wilayah Pulau Jawa hingga awal 2025.
Data menunjukkan ribuan warga terdampak banjir dan longsor.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, kondisi tersebut dikarenakan yang terjadi musim hujan saat ini masih awal.
"Puncaknya akan berlangsung awal 2025 sebagaimana prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," jelas Abdul, dikutip dari Antara, Senin (9/12/2024).
Pihak BMKG melaporkan, Pulau Jawa dan 60 persen zona musim di Indonesia telah memasuki musim penghujan yang akan mencapai puncaknya pada kuartal pertama 2025.
Intensitas hujan diperkirakan meningkat 20 persen di atas kondisi normal.
Hal ini dipicu oleh berbagai fenomena atmosfer seperti Madden Julian Osciliation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby, gelombang Kelvin, La Nina lemah, dan potensi siklon tropis.
Untuk mengantisipasi dampak bencana, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dengan melakukan beberapa langkah preventif, di antaranya:
- Mengintensifkan pengecekan kawasan aliran sungai
- Memantau kondisi perbukitan dan tebing curam
- Mempersiapkan peralatan dan anggaran
- Menetapkan status tanggap darurat bencana bila diperlukan
"Kalau daerah sudah langganan bencana segeralah menetapkan status tanggap darurat, sehingga pemerintah pusat dalam hal ini BNPB bisa memberi pendampingan kepada daerah," tegas Abdul.
Baca Juga: Link Pendaftaran Mudik Gratis Nataru 2024/2025 Kemenhub, Ini Rute dan Jadwalnya
Banjir dan Longsor Landa Berbagai Kabupaten di Pulau Jawa
Data BNPB periode 2-9 Desember 2024 mencatat sejumlah bencana banjir dan tanah longsor yang telah melanda berbagai kabupaten di Pulau Jawa dengan rincian dampak sebagai berikut:
Kabupaten Pandeglang menjadi daerah dengan jumlah pengungsi terbanyak mencapai 48.340 orang dengan satu korban jiwa akibat banjir.
Disusul Kabupaten Lebak dengan 11.261 pengungsi dan lima korban jiwa akibat kombinasi banjir dan longsor.
Kabupaten Sukabumi mencatat dampak serius dengan 12 korban jiwa akibat banjir bandang, 8.082 pengungsi, dan kerusakan lebih dari 1.290 unit rumah.
Sementara itu, Kabupaten Cianjur melaporkan 6.836 pengungsi dan lima korban jiwa akibat banjir dan longsor.
Baca Juga: BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem di Beberapa Daerah
Daerah lain yang terdampak meliputi Kabupaten Serang (1.053 pengungsi), Kabupaten Bogor (53 pengungsi), Kabupaten Pasuruan (5.280 pengungsi), Kabupaten Sumenep (75 pengungsi), Kabupaten Malang (600 pengungsi), Kabupaten Bandung Barat (68 pengungsi), dan Kabupaten Cilacap (2.842 pengungsi).
Mengingat tingginya potensi bencana yang masih akan berlanjut, BNPB mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung hingga awal tahun 2025.
Penulis : Danang Suryo Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV