Ketua Bawaslu Sebut Mantan Presiden Boleh Berkampanye Politik
Politik | 29 Oktober 2024, 16:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja menyebut mantan presiden diperbolehkan untuk berkampanye politik dan tidak menjadi masalah.
Bagja menyampaikan hal itu di Kantor Bawaslu RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).
Ia juga mencontohkan sejumlah mantan presiden yang berkampanye setelah tidak menjabat.
Hal ini, kata dia, merupakan hak politik yang dimiliki oleh seorang mantan presiden setelah selesai menjalankan tugasnya, selama tidak ada melanggar aturan.
“Pak SBY (Susilo Bambang Yudoyono) juga pernah berkampanye untuk pasangan yang lain, itu boleh-boleh saja, tidak ada masalah,” ucap Bagja, dikutip Tribunnews.com.
Baca Juga: Bawaslu Bentuk Tim Khusus Telusuri Pertemuan Kades se-Jateng
Keterlibatan SBY sebagai mantan presiden di ranah politik bukanlah masalah, karena statusnya bukan lagi sebagai presiden.
Ia juga menyebut nama Megawati Soekarnoputri, mantan presiden lain yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Toh Pak SBY juga pernah berkampanye, toh juga Bu Mega adalah ketum partai politik,” ucapnya.
Ia menegaskan, peran Megawati dalam dunia politik tidak menimbulkan masalah.
Karena statusnya sebagai mantan presiden sekaligus pemimpin parpol memberikan landasan yang sah untuk tetap aktif berkampanye.
Aturan mengenai larangan berkampanye, lanjut Bagja, terletak pada jabatan seorang presiden aktif, bukan pada pribadi mantan presiden tersebut.
“Karena larangannya berkaitan dengan jabatannya. Bukan personnya, tapi jabatannya,” jelasnya.
Sebelumnya, mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah diajak untuk berkampanye dalam kontestasi Pilkada serentak 2024.
Baca Juga: Kata Ketua DPD Gerindra Jateng Soal Peluang Jokowi Jadi Juru Kampanye Luthfi-Taj Yasin
Jokowi menyampaikan hal itu seusai menerima kunjungan dari sejumlah tokoh calon kepala daerah di rumah pribadinya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/10/2024).
"Tadi diajak kampanye. Semuanya, tapi saya mau tidur," kata Jokowi, seusai pertemuan dikutip dari Kompas.com.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : tribunnews.com